Pedagang Kulon Progo datangkan sapi dari Madura

id Hewan kurban

Pedagang Kulon Progo datangkan sapi dari Madura

Dinas Keluatan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo, DIY, melakukan pemeriksaan hewan kurban di tempat penampungan hewan. Hal ini, untuk mengantisipasi jual-beli hewan kurban yang kurang sehat. (Foto Mamiek/Antara)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pedagang sapi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendatangkan sapi untuk kurban dari Madura, Jawa Timur karena permintaan tinggi.
     
Salah satu pedagang sapi di Pasar Hewan Terpadu Pengasih Siswo Inangun Tukino di Kulon Progo, Selasa, mengatakan permintaan sapi dari Madura untuk kurban sangat tinggi.
     
"Masyarakat banyak mencari sapi dari Madura dibandingkan sapi lokal karena harganya murah. Sehingga, saya setiap tahun menjelang kurban mendatangkan sapi dari Madura," kata Siswo.
     
Menurut dia, sapi dari Madura itu dagingnya banyak dibandingkan dengan daging sapi lokal. Harga sapi dari Madura seharga Rp21 juta mampu menghasilkan daging sebanyak 150 kilogram, sedangkan sapi lokal dengan harga yang sama hanya menghasilkan daging sebanyak 120 kg.
     
"Kelebihan dari sapi Madura, yakni kulitnya tipis, lemaknya sedikit dan dagingnya kencang," katanya.
     
Siswo mengatakan saat ini, harga sapi masih sangat stabil sembilan hari menjeleng Idul Adha. Harga sapi ukuran kecil berkisar Rp17 juta hingga Rp18 juta, dan sapi ukuran sedang berkisar Rp19 juta hingga Rp22 juta.
     
"Masyarakat banyak mencari hewan kurban dengan kisaran harga Rp20 juta dengan berat sekitar 100 kg hingga 150 kg. Jarang masyarakat yang mencari hewan kurban dengan harga di atas Rp22 juta," katanya.
      Ia mengakui permintaan hewan kurban sangat stabil, tidak ada kenaikan atau penurunan. Rata-rata permintaan hewan kurban berkisar 75 ekor.
     
"Permintaan hewan kurban stabil, tidak terpengaruh masuk sekolah atau apa. Masyarakat sudah merancang jauh-jauh hari," katanya.
     
Siswo mengaku petugas telah mendatangi tempat penampungan hewan miliknya yang ada di Sendangsari, Pengasih. Mereka telah memeriksa 30 ekor sapi yang ada di TPH, dan semua dinyatakan sehat.
     
"Semua sehat, petugas tidak menemukan sapi yang sakit atau belum poel," katanya. 
       
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajat Purbadi mengatakan pihaknya akan mengintensifkan pemeriksaan dan pemantauan hewan kurban di tempat-tempat penampungan hewan kurban lain, seperti di Kecamatan Sentolo, Lendah, Galur, Panjatan, Nanggulan, Temon, dan Wates.
     
"Rencananya, pekan depan pemantuan dan pemeriksaan hewan kurban akan semakin intensif. Kami ingin memberikan jaminan bahwa hewan kurban yang disembelih benar-benar sehat," katanya.