Mentan ungkap penyebab paceklik dan solusinya

id Mentan Amran Sulaiman

Mentan ungkap penyebab paceklik dan solusinya

Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan sambutan saat melakukan kunjungan di Argorejo, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Bogor (Antaranews Jogja) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan penyebab paceklik yang terjadi selama dan solusinya melalui perubahan paradigma tanam padi.

"Intinya, kami mengubah paradigma tanam padi. Dulu ada paceklik, kita telusuri masalahnya. Paceklik terjadi pada November-Desember-Januari. Kenapa terjadi paceklik? Karena tiga bulan sebelumnya Juli-Agustus-September tanamnya hanya separuh dari kebutuhan, 500 ribu hektare," kata Amran Sulaiman di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Amran mendampingi Presiden Jokowi saat menerima kunjungan Presiden Republik Namibia Hage Geingob yang juga membahas masalah kerja sama terkait pangan.

Lebih lanjut Amran mengatakan paradigma tanam padi diubah melalui manajemen tanam yang baik, sehingga bisa menekan kemungkinan ada masa paceklik.

"Luas tanam padi 500.000 hektare kali enam jadi 3 juta ton dibagi dua 1,5 juta ton, kebutuhan per bulan 2,5 juta ton. Nah ini defisit kan, 1,5 juta. Sekarang kita tanam 1 juta ton berturut-turut. Juli 1 juta, Agustus 1 juta, untuk hilangkan paceklik ke depan. September tidak boleh di bawah 1 juta, pada saat musim hujan harus naik 1,5 juta-2,5 juta," katanya.

Menurut dia, kunci agar tidak paceklik adalah menanam satu juta hektare pada Juli, Agustus, September setiap tahun.

"Ini sudah dilakukan, dua tahun berturut-turut inflasi terjaga kontribusi tertinggi pangan," katanya.

Tahun ini diakuinya ada kenaikan harga beras di pasaran tapi lebih akibat inflasi, meskipun setelah Ramadhan dan Lebaran memang ada sedikit kenaikan harga.

"Ya kan ini inflasi, nah relatif stabil kan? Yang terpenting gini, harga dua tahun relatif stabil di bulan Ramadan," katanya.

Pihaknya juga berharap Bulog terus menyerap gabah petani dengan harga di atas Rp8.030 per kilogram.

Bulog sendiri kata dia, memiliki anggaran salah satunya dari mekanisme Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun.

"Pastikan Bulog aman, jangan rugikan petani, konsumen tersenyum," katanya.