Yogyakarta gelar "Pre-post wedding" di crane PJU

id fortais,pre wedding, post wedding, pemotretan

Yogyakarta gelar "Pre-post wedding" di crane PJU

Ilustrasi sejumlah pasangan pengantin saat pre wedding di Kotagede Yogyakarta (Foto Antara)

    Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Fortais Yogyakarta akan menggelar kegiatan yang menarik diikuti pasangan yang akan menikah maupun sudah menikah yaitu pemotretan “pre-post wedding” di “crane” yang biasa digunakan untuk pemeliharaan penerangan jalan umum.
    “Kegiatan ini terbuka untuk umum dan bisa diikuti secara gratis. Pasangan yang biasanya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk pemotretan “pre wedding” bisa memanfaatkan kesempatan ini,” kata Ketua Forum Taaruf Indonesia (Fortais) Ryan Budi Nuryanto di Yogyakarta, Kamis.
    Kegiatan yang digelar untuk memeriahkan ulang tahun ke-262 Kota Yogyakarta tersebut akan dilaksanakan pada 16 September dengan target peserta sebanyak 26 pasangan.
    Selain dipotret di crane untuk penerangan jalan umum (PJU) yang akan diangkat pada ketinggian 10 meter hingga 20 meter, pasangan yang mengikuti kegiatan tersebut juga bisa memanfaatkan lokasi-lokasi menarik di sejumlah wahana di Taman Pintar atau lokasi di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
    “Kami berharap, kegiatan ini juga bisa dinikmati oleh wisatawan yang sedang berkunjung ke Yogyakarta dan diharapkan bisa menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta,” katanya.
    Hingga saat ini, sudah ada 16 pasangan yang mendaftar dan pendaftaran masih terus dibuka hingga 13 September. 
    Selain tidak harus mengeluarkan biaya apapun, setiap pasangan yang mengikuti kegiatan tersebut juga sudah akan memperoleh fasilitas berupa “make-up”, kostum hingga cincin pernikahan serta fotografer yang berasal dari mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI).
    “Busana yang akan digunakan adalah busana tradisional nusantara dan modern,” katanya.
    Sementara itu, Ketua Program Studi Fakultas Seni Media Rekam ISI Irwandi mengatakan, sudah menyiapkan mahasiswanya untuk turun sebagai fotografer dalam kegiatan tersebut.
    “Jumlah mahasiswa yang akan diturunkan disesuaikan dengan jumlah pasangan yang akan mengikuti kegiatan ‘pre-post wedding’,” katanya.
    Ia pun berharap, mahasiswa ISI bisa memperoleh pengalaman berharga dengan mengikuti kegiatan tersebut, terlebih pemotretan “pre” atau “post wedding” masuk dalam kurikulum pembelajaran.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024