Jakarta (Antaranews Jogja) - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Sehendar setelah meninjau daerah terdampak bencana, memberikan hasil bahwa area likuifaksi tidak akan dihuni lagi.
Ke depan, kata Rudy, dalam keterangan tertulis dari Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis, wilayah Petobo akan menjadi memorial fact, tidak akan dihuni lagi.
"Area ini akan mulai ditimbun, untuk dijadikan memorial park dalam bentuk luar terbuka hijau. Saat ini kita sedang menunggu bondering areanya," ujar Rudy.
Badan Geologi sebelumnya pada 2012 telah memetakan jalur yang melewati Petobo dan Balaroa ini sebagai wilayah dengan potensi likuifaksi tertinggi.
"Berbagai survei telah kami lakukan, di daerah ini tebal lapisan alluvial hingga 14 m, di beberapa tempat kumulatif lapisan pasirnya hingga 7,2 meter, itu kami temui di Petobo," ungkap Rudy.
Ia menyebut dengan kondisi tersebut diikuti pergerakan lumpur, terjadilah semacam turbulensi karena diatasnya ada material/beban, mengakibatkan likuifaksi yang massif.
"Ini sejarahnya merupakan bekas sungai purba dan mengalami pengurukan untuk pemukiman warga. Petobo itu juga merupakan daerah lereng panjang, ketika terjadi likuifaksi, strengthnya hilang" lanjutnya.
"Masyarakat yang sebelumnya menghuni wilayah rawan likuifaksi akan dipindahkan ke hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) yang akan kita koordinasikan lagi dengan Pemerintah setempat," kata Rudy.
Berita Lainnya
Presiden: Maritim kunci perkembangan ekonomi Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 14:24 Wib
Jokowi menyetujui pengadaan kapal roro untuk Sulteng dukung IKN
Rabu, 27 Maret 2024 11:00 Wib
Jokowi meresmikan Pelabuhan Wani dan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu
Rabu, 27 Maret 2024 10:01 Wib
BNPT-UIN Datokarama kembangkan kampus kebangsaan di Indonesia
Minggu, 25 Februari 2024 16:56 Wib
Cuaca buruk, tiga pesawat batal mendarat di Palu
Rabu, 24 Januari 2024 13:02 Wib
Densus 88 cokok teroris di Palu dan Semarang
Kamis, 16 November 2023 16:38 Wib
Ini tiga pesan Wapres RI kembangkan potensi syariah di daerah
Selasa, 3 Oktober 2023 18:10 Wib
Tak berpotensi tsunami gempa Donggala, Sulawesi Tengah
Minggu, 10 September 2023 0:38 Wib