Jack Ma: paling bodoh di dunia perang dagang AS-China

id jack ma

Jack Ma: paling bodoh di dunia perang dagang AS-China

IMF-WBG: DIGITAL PLATFORMS Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) bersama Pendiri Alibaba Jack Ma (kanan) menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10). Forum diskusi tersebut membahas Disrupting Development: How digital platforms and innovation are changing the future of developing nations. ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa/hp/2018. () (KOMINFO/M Agung Rajasa) (KOMINFO/M Agung Rajasa/)

Shanghai (Antaranews Jogja) - Kepala perusahaan publik paling berharga di Asia, Alibaba Group Holding Ltd, Jack Ma, mengungkapkan perang dagang  Amerika Serikat (AS) dan China  adalah "hal paling bodoh di dunia ini. "

Kedua negara telah menetapkan tarif untuk ratusan miliar dolar barang masing-masing, dan Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan menjatuhkan tarif pada sisa ekspor China senilai 500 miliar dolar AS plus ke Amerika Serikat jika sengketa perdagangan tidak dapat diselesaikan.

Jack Ma membuat komentar di China International Import Expo (CIIE) yang diadakan di pusat komersial China di Shanghai, Senin.

Defisit perdagangan AS dengan China, yang disalahkan Trump untuk berbagai macam penyakit ekonomi, telah membantu menciptakan lapangan pekerjaan di AS dan tanpa itu negara itu akan memiliki masalah besar, tambah Ma.

"Pergeseran China ke model impor akan menjadi sangat menyakitkan bagi banyak bisnis, tetapi itu juga akan membuat peluang yang bagus untuk banyak konsumen," katanya seperti dikutip Reuters.

Ma juga mengatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak khawatir tentang inovasi, yang seharusnya itu didukung sekalipun itu mengancam kepentingan pribadi lama.

"Pandangan saya adalah jangan khawatir tentang teknologi,"  tambah Ma. "Orang-orang yang khawatir tentang teknologi adalah yang pertama orang yang lebih tua, kedua pemerintah, dan ketiga orang-orang sukses. Mereka membencinya dan mengkhawatirkannya."

"Saya tidak pernah melihat anak muda khawatir tentang teknologi," kata Ma

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024