Empat UMKM Bantul siap buka gerai di Bandara Yogyakarta

id Pelaku UMKM

Empat UMKM Bantul siap buka gerai di Bandara Yogyakarta

Batik, salah satu produk perajin Bantul yang akan mengisi gerai di Bandara Internasional Yogyakarta (Foto ANTARA/dok)

Bantul (ANTARA) -
Empat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,  akan mengisi sebagian gerai di Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo.

"Sudah ada seleksi dari provinsi (Pemda DIY), dari Bantul ada empat pelaku usaha (UMKM) yang sudah pasang dan persiapan membuka gerai di Bandara Internasional Yogyakarta," kata Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Juwahir di Bantul, Selasa.

Empat pelaku UMKM Bantul itu antara lain pengrajin batik di wilayah Blawong, Desa Trimulyo, pengrajin perak di wilayah Kecamatan Banguntapan, produsen minuman tradisional wedang uwuh dan produsen makanan kering di wilayah Imogiri.

Dia mengatakan di kawasan Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo memang terdapat ruangi yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM di empat kabupaten/kota wilayah DIY untuk membuka gerai produk unggulan Yogyakarta.

Ia mengatakan bahwa belum mengetahui persis berapa gerai di YIA Kulon Progo yang dapat diisi pelaku UMKM, hanya saja dari PT Angkasa Pura memberi ruang bagi pelaku usaha dari Kulon Progo sebesar 60 persen, sedangkan sisanya 40 persen untuk kabupaten/kota lain di DIY.

"Awalnya kami mendaftarkan UMKM calon pengisi gerai bandara YIA itu 10 pelaku usaha, namun tidak masuk semua, karena dari provinsi (DIY) mempunyai wawasan sendiri (pelaku UMKM) yang kira-kira layak mengisi di sana," katanya.

Juwahir mengatakan, sesuai rencana awal YIA di Kulon Progo yang sudah selesai pembangunannya akan mulai beroperasi pada 29 April kemarin, tetapi diundur karena informasi yang pihaknya terima masih menunggu kesiapan maskapai penerbangan.

Dia juga mengatakan, gerai UMKM di bandara YIA disiapkan secara bertahap dengan beberapa ratus meter terlebih dulu dan kemudian ditambah luasnya, untuk UMKM pengisi gerai juga akan dilakukan evaluasi setelah berjalan beberapa bulan sekali.

"Jadi bergantian, tidak itu (UMKM) terus, tiga sampai empat bulan ada pergantian, namun itu dari provinsi, intinya dari Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul sudah mengusulkan sekian UMKM untuk diseleksi provinsi," katanya.