"Scrubber dryer" Malioboro dioperasionalkan pada libur Lebaran

id Malioboro, pedestrian

"Scrubber dryer" Malioboro dioperasionalkan pada libur Lebaran

Kondisi pedestrian Malioboro setiap Selasa Wage, saat pedagang kaki lima (PKL) libur untuk membersihkan kawasan utama wisata di Yogyakarta itu. (Foto ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Malioboro berharap, dua unit alat ride on scrubber dryer atau mesin untuk membersihkan dan mengepel pedestrian sudah bisa dioperasionalkan saat libur Lebaran.

“Harapannya memang seperti itu. Peralatan bisa digunakan saat libur Lebaran guna memastikan kondisi pedestrian di sepanjang Jalan Malioboro dalam kondisi yang bersih sehingga pengunjung nyaman,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto di Yogyakarta, Sabtu.

Saat ini, proses lelang yang dilakukan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektroni (LPSE) Kota Yogyakarta untuk pengadaan scrubber dryer tersebut sudah selesai.

“Lelang dilakukan dengan sistem tender cepat dan bukan melalui e-katalog karena barang atau mesin tersebut belum masuk ke e-katalog,” katanya.

Menurut dia, Malioboro adalah kawasan premium yang ada di Kota Yogyakarta karena menjadi jantung wisata di kota tersebut sehingga membutuhkan penanganan yang lebih baik untuk menjaga kebersihan agar wisatawan tetap nyaman.

Namun demikian, lanjut Ekwanto, tenaga kebersihan yang ada saat ini belum bisa membersihkan pedestrian Malioboro secara maksimal dari kerak-kerak kotoran yang disebabkan oleh minyak atau lemak makanan.

“Memang sudah ada gerakan Selasa Wage yaitu PKL libur dan bergotong royong membersihkan Malioboro dengan disapu atau disiram air. Namun, lantai pedestrian yang terbuat dari teraso belum bisa bersih maksimal,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Ekwanto, diperlukan mesin untuk menyikat sekaligus mengepel dan mengeringkan lantai pedestrian hingga benar-benar bersih seperti yang dimiliki oleh sejumlah kota besar, seperti Surabaya untuk menjaga kebersihan pedestrian.

“Kami bahkan sudah melakukan studi banding dan melihat bagaimana alat tersebut bekerja. Pembersihan pedestrian bisa dilakukan mudah dan lantai pedestrian pun bersih,” katanya.

UPT Malioboro mengalokasikan anggaran sekitar Rp700 juta untuk pengadaan ride on scrubber dryer tersebut.

“Operasional akan menyesuaikan kondisi. Namun, kami perlu berkoordinasi dengan Dinas PUP ESDM DIY terkait keberadaan bollard di tepi pedestrian. Jika tidak dicabut, maka mesin tidak bisa masuk ke pedestrian,” katanya.

Ekwanto akan mengajukan permohonan ke Dinas PUP ESDM DIY agar diperbolehkan melepas bollard saat akan mengoperasionalkan mesin pembersih dan pengepel tersebut di pedestrian Malioboro. “Setelah dibersihkan, bollard akan dipasang lagi,” katanya.

Saat ini, UPT Malioboro mengandalkan 25 tenaga kebersihan yang terbagi dalam tiga shift untuk menjaga kebersihan Malioboro.
    Baca juga: Malioboro akan uji coba penutupan jalan kaji kondisi pedestrian

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024