Gunung Kidul tidak menemukan kasus antraks di luar Grogol IV

id Antraks,Gunung Kidul

Gunung Kidul tidak menemukan kasus antraks di luar Grogol IV

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pertanian Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menemukan kasus antraks di luar Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan, pihaknya telah mengambil 48 sampel darah sapi dan kambing di Desa Bejiharjo dan kawasan sekitarnya dan dikirim ke Balai Besar Veteriner Wates.

"Dari 48 uji sampel yang dikirim, mayoritas negatif karena 45 sampel yang dikirim dan telah melalui uji laboratorium hasilnya tidak terdapat bakteri antraks. Dan yang positif antraks berasal dari Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Karangmojo," kata Bambang.

Ia mengatakan berdasarkan hasil pengujian sampel tersebut, dipastikan kasus antraks hanya ditemukan di sekitar Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo dan tidak menyebar ke daerah lain. Meski demikian, Dinas Pertanian dan Pangan sudah melakukan penyuntikan antibiotik ratusan hewan ternak.

"Setelah penyuntikan ini, akan dilanjutkan pemberian vaksin antraks. Pemberian vaksin tidak serta merta dilakukan karena sebelum penyuntikan harus dipastikan kondisi hewan dalam keadaan sehat. Hewan yang diberikan vaksin dalam kondisi tidak sehat, maka dapat berdampak terhadap matinya hewan yang disuntik," katanya.

Selain itu, kata Bambang, pihaknya telah mengirimkan puluhan tenaga untuk mengikuti pelatihan penyutikan vaksin yang benar di BB Veteriner Wates.

"Nanti mereka bertugas memberikan vaksin secara berkala terhadap hewan ternak di kawasan Desa Bejiharjo," katanya.

Kepala Seksi Kesehatan Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Retno Widiastuti mengatakan, pihaknya memberikan antibiotik dengan melakukan penyemprotan dan penyiraman cairan formalin antraks 10 persen di lokasi penemuan antraks.

"Penyemprotan ini bisa membunuh bakteri spora antraks yang ada di tanah karena kalau dibiarkan spora antraks bisa bertahan hingga 80 tahun,” katanya.

Baca juga: Dinkes Sleman: tidak ditemukan kasus antraks pada manusia