Pedagang mendesak pemindahan PKL Denggung prioritaskan warga Sleman

id Food court Taman Denggung,Sleman,Taman Denggung

Pedagang mendesak pemindahan PKL Denggung prioritaskan warga Sleman

Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pembangunan Food court di kawasan Taman Denggung, Sleman. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Beberapa pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Taman Denggung, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berharap relokasi atau pemindahan ke lokasi baru di sisi utara Lapangan Denggung memprioritaskan pedagang lama dan yang ber-KTP Sleman.

"Harapan kami yang diprioritaskan mendapatkan los atau lapak di lokasi baru adalah pedagang lama yang utamanya warga Sleman," kata salah satu PKL Taman Denggung Erna Wati di Denggung, Sleman, Minggu.

Menurut dia, sampai saat ini belum ada sosialisasi kepada para pedagang terkait waktu relokasi dan mekanismenya nanti.

"Ada yang bilang akhir Agustus, dengan mekanisme undian, namun semua belum jelas. Ini yang membuat resah karena lokasi baru dipastikan tidak akan mencukupi untuk menampung seluruh PKL Taman Denggung," katanya.

Ia mengatakan, di kawasan Taman Denggung terdapat sekitar 72 pedagang makanan, dan tidak semuanya warga atau ber-KTP Sleman. Belum ditambah pedagang makanan yang sebelumnya menempati lokasi yang saat ini tengah dibangun "food court".

"Dulu memang sudah ada pendataan, tetapi untuk siapa saja yang berhak menempati belum ada kejelasan. Lagi pula di Denggung ini ada PKL yang berjualan siang dan ada yang malam. Ini nanti pengaturannya?," katanya.

Ia berharap instansi terkait  bisa transparan dalam proses relokasi terutama dalam penentuan pedagang agar tidak timbul kecemburuan dan bisa tepat sasaran.

"Yang terpenting pedagang lama dan warga Sleman dapat tertampung, pada dasarnya sejumlah pedagang tidak keberatan dengan rencana pemindahan. Lokasi yang baru lebih representatif dan relatif lebih bersih sehingga tidak terkesan kumuh," katanya.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Junaidi mengatakan akhir Agustus 2019 proyek tersebut selesai.

"Saat ini fisik bangunan sudah hampir selesai. Tinggal membenahi sistem sanitasi dan kelistrikan," katanya.

Ia mengatakan, DLH Kabupaten Sleman hanya menyediakan lokasi untuk para pedagang dan membuatkan fasilitas untuk pedagang seperti kios, wastafel, listrik dan sanitasi.

"Pengelolaannya nanti ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman," katanya.

Menurut dia, pembangunan kios pedagang makanan atau "food court" di kawasan Taman Denggung menelan anggaran Rp734,5 juta yang nanti bisa menampung sekitar 36 hingga 42 kios.

"Mekanisme pemindahan masih dikoordinasikan dengan berbagai instansi terkait. Karena ini bagian dari rencana penataan Taman Denggung agar bebas PKL," katanya.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Tradisional Disperindag Kabupaten Sleman Haris Martapa mengatakan pihaknya belum bisa memberikan informasi pedagang yang berhak menempati "food court" Taman Denggung.

"Memang sudah ada pendataan pedagang, namun masih menunggu hasil rapat koordinasi untuk menentukan siapa yang berhak menepati 'food court'. Kami hanya operator," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024