Penyebaran COVID-19 dinilai lebih masif dibanding SARS dan MERS

id covid-19,virus corona

Penyebaran COVID-19 dinilai lebih masif dibanding SARS dan MERS

Suasana temu netizen bertajuk "Cerdas dan Aman Menghadapi COVID-19" (HO-Kemenkes)

Yogyakarta (ANTARA) - Penyebaran virus corona atau COVID-19 lebih masif dibanding SARS dan MERS yang terjadi beberapa tahun yang lalu, kata Wayan Tunas Artama dari Indonesia One Health University Network UGM.

"Penyebaran virus corona atau COVID-19 memang lebih masif ketimbang SARS pada 2002 dan MERS pada 2012," katanya pada temu netizen bertajuk "Cerdas dan Aman Menghadapi COVID-19", di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, penularan virus corona atau COVID-19 juga lebih besar dengan jumlah kasus saat ini mencapai 85 ribu kasus di 63 negara. Terakhir Nigeria dan Meksiko yang menyatakan adanya warga suspect virus corona atau COVID-19.

"Penularan virus corona atau COVID-19 itu terjadi karena mudahnya perpindahan masyarakat pada era modern saat ini," katanya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan sebanyak 143 spesimen yang diperiksa oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) menunjukkan hasil negatif virus corona atau COVID-19.

"Sebanyak 143 spesimen itu adalah data akumulasi dari Januari 2020. Angka tersebut merupakan angka akumulasi dari data-data yang dirilis secara rutin oleh Kemenkes yang semua hasilnya menunjukkan negatif," katanya melalui teleconference.

Menurut dia, spesimen-spesimen tersebut berasal dari pasien yang menunjukkan gejala-gejala seperti influenza berat dan ada riwayat pasien pernah bepergian dari negara-negara yang sekarang sudah diinformasikan positif terjangkit virus corona atau COVID-19.

"Pemeriksaan dilakukan sebagai langkah antisipasi awal untuk mencegah kemungkinan penularannya di Indonesia. Semua data spesimen tersebut menunjukkan hasil negatif dari virus mematikan itu," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024