Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo mengingatkan masyarakat bahwa titik rawan penyebaran virus Corona justru terjadi saat ada lebih dari 10 warga yang berjaga di posko.
"Banyak posko yang didirikan masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, namun justru jadi ajang kumpul-kumpul, begadang, jaraknya tidak dijaga dan tidak menggunakan masker," kata Sri Purnomo pada kegiatan pembagian alat penyemprot disinfektan di Sleman, Jumat.
Menurut dia, masyarakat harus konsisten dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona dengan menaati protokol resmi dari pemerintah.
"Untuk itu masyarakat agar konsisten menerapkan aturan untuk mengurangi risiko penularan virus Corona," katanya.
Ia mengatakan, di Kabupaten Sleman jumlah ODP tercatat yang terbanyak di DIY, demikian pula PDP sampai yang terkorfirmasi dan meninggal, karena mobilitas tertinggi ada di Kabupten Sleman.
"Aktivitas dari bandara ke Jakarta-Jogja masih lebih dari 20 pesawat, sehingga hal ini berpengaruh terhadap tingginya kasus di Kabupaten Sleman," katanya.
Menurut dia, dengan adanya PSBB di Ibukota dan harapannya diperluas ke Jabodetabek, maka akan memperkecil pergerakan orang dan tidak menyebar keluar daerah yang akan menurunkan tingkat penyebaran virus.
"Sehingga Sleman berangsur-angsur cepat selesai dalam menangani virus Corona dan kembali dapat membangun perekonomian seperti sedia kala," katanya.
Anggota DPR Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sukamto membagikan 25 alat penyemprotan disinfektan beserta obatnya bagi wilayah Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta untuk membantu mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 atau virus Corona di wilayah DIY.
"Bantuan akan dilanjutkan lagi sampai sejumlah 50 buah sehingga dapat membantu masyarakat dalam melakukan penyemprotan di lingkungan masing-masing," kata Sukamto saat pembagian alat penyemprot di kediamannya Sinduadi, Sleman.
Menurut dia, selain pentingnya alat penyemprotan ini, namun yang tidak kalah penting dan perlu dilakukan masyarakat adalah dengan selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak.
"Ini perlu disadari masyarakat karena ketiga hal itu kalau disiplin dilakukan akan memutus mata rantai penyebaran virus Corona," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan kegiatan ini patut diapresiasi karena ini bentuk dari keterlibatan seluruh komponen mulai dari pemerintah, legislatif, swasta, dunia usaha, dunia industri dan masyarakat dalam upaya melawan Corona sehingga segera tertangani.*
Berita Lainnya
Mensos serahkan bantuan sembako dan PKH di Kantor Pos Sleman
Rabu, 18 Desember 2024 19:41 Wib
Peringati HKSN, Kemensos gelar operasi katarak gratis di Sleman
Rabu, 18 Desember 2024 19:01 Wib
Mensos apresiasi Pemkab Sleman tangani permasalahan sosial
Rabu, 18 Desember 2024 18:55 Wib
Baznas Sleman tasyarufkan dana ZIS dukung kesejahteraan masyarakat
Rabu, 18 Desember 2024 15:46 Wib
PSS Sleman hentikan tren buruk usai taklukkan PSIS Semarang 2-1
Rabu, 18 Desember 2024 6:08 Wib
BPBD Sleman mengimbau masyarakat waspadai potensi bencana cuaca ekstrem
Selasa, 17 Desember 2024 15:09 Wib
Sleman siapkan strategi mitigasi dampak perubahan iklim
Selasa, 17 Desember 2024 11:07 Wib
PSIS Semarang tanpa kekuatan penuh lawan PSS Sleman
Selasa, 17 Desember 2024 2:13 Wib