Ralph Lauren meluncurkan busana dari plastik bekas

id Ralph Lauren, fashion, sustainable fashion, fesyen berkelanjutan,Earth polo

Ralph Lauren meluncurkan busana dari plastik bekas

Salah satu gambar untuk kampanye "Earth Polo" (Instagram/@ralphlauren)

Earth Polo adalah lambang dari transisi yang kami lakukan di semua lini busana, produk, dan bahan utama kami,
Jakarta (ANTARA) - Rumah mode Ralph Lauren meluncurkan lini busana terbarunya "Earth Polo" yang menggunakan bahan dasar botol plastik bekas dan diproses tanpa menggunakan air.

"Earth Polo adalah lambang dari transisi yang kami lakukan di semua lini busana, produk, dan bahan utama kami," tulis pihak rumah mode tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis yang diunggah di laman akun media sosial Instagram dikutip pada Kamis.

Dalam keterangan tersebut, Ralph Lauren menjelaskan bahwa tujuan dari penggunaan botol plastik sebagai bahan dasar busana tidak lain untuk melestarikan alam.


Baca juga: Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta tiadakan shalat tarawih berjamaah

 

Rumah mode ini menyatakan ingin menciptakan benda-benda yang dimaksudkan untuk dipakai, dicintai, dan diteruskan ke generasi berikutnya.

"Itu berarti kami harus merancang produk dan pengalaman yang lebih berkelanjutan dengan mencari sumber daya secara bertanggung jawab, memproduksi secara efisien, dan berinvestasi dalam inovasi yang memajukan upaya ini menuju masa depan yang lebih berkelanjutan."

Setiap satu potong busana Earth Polo dibuat seluruhnya dari botol plastik, diwarnai menggunakan proses yang sepenuhnya tanpa air dan dirancang dengan mempertimbangkan kelestarian alam.

"Pada tahun 2025, kami juga berjanji untuk menggunakan 170 juta botol plastik dalam produk dan kemasan kami. Dengan melakukan itu, kami berharap dapat mengurangi jumlah plastik yang berakhir di lautan dan tempat pembuangan sampah di seluruh dunia," tulis pernyataan tersebut.

Baca juga: Hasil rapid test sembilan WNA asal India di Sleman positif

Kendati demikian rumah mode asal Amerika Serikat tersebut mengakui bahwa pihaknya belum 100 persen menjadi perusahaan yang berkelanjutan.

"Karena keberlanjutan bukan sekedar tren, tapi itu adalah masa depan kita. Kami pun memiliki komitmen untuk keberlanjutan yang sederhana," tulis pihak rumah mode.

"Kami meningkatkan bagaimana cara kami memproduksi barang, membayangkan kembali cara kami mencari bahan dan memikirkan kembali cara kami mengonsumsi energi."
 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024