Beijing (ANTARA) - Dihiasi dengan desain rumit anggrek, kamelia, dan huruf-huruf China yang melambangkan keberuntungan, masker berbahan sutra penuh gaya yang diciptakan perancang busana Zhou Li telah menjadi barang yang diidamkan selama wabah virus corona.
Zhou, yang memiliki merk fesyennya Dejin baru-baru ini dipamerkan dalam ajang China Fashion Week, sejak Februari telah membuat masker sutra bersulam yang dilengkapi dengan filter udara N95 berkualitas tinggi, memberikan alternatif perlindungan diri bagi mereka yang melek mode.
"Ketika situasi menjadi sangat serius, kami melihat banyak orang perlu mengganti maskernya setiap empat jam," kata Zhou, menjelaskan bagaimana dia menemukan ide untuk membuat masker yang dapat digunakan kembali dan terbuat dari sutra China berwarna-warni.
Sekarang, saat China dan negara-negara lain mencabut aturan pembatasan, Zhou berharap masker akan menjadi kebutuhan di masa mendatang.
Dia telah menyesuaikan masker miliknya untuk digunakan saat musim panas, membuatnya dengan sutra yang lebih tipis yang memungkinkan untuk bernapas lebih baik dalam cuaca yang lebih hangat.
Perempuan berusia 55 tahun, yang merupakan direktur desain di perusahaan Shandong Sunbird Garment, senang menambahkan motif tradisional Tiongkok ke dalam karyanya.
Masker kuning yang ditampilkan di sebuah toko di distrik seni Beijing dan dihiasi dengan anggrek emas, mewakili keluarga yang harmonis dengan kekayaan berlimpah dan banyak anak.
Zhou juga merancang pakaian pelindung pribadi, banyak di antaranya dilengkapi motif bunga, setelah teman-temannya meminta pakaian luar bergaya untuk digunakan selama perjalanan udara.
Perusahaannya dapat memproduksi sekitar 600 masker dalam sehari, dan menjualnya secara daring dengan harga 118 yuan (sekitar Rp250.000).
Zhou berencana memasarkan maskernya dengan mengundang influencer untuk berpartisipasi dalam siaran langsung pada platform e-commerce, dan berharap untuk memperluas penjualan di Inggris dan Italia.
"Saya harap orang-orang bisa memakai masker saya untuk melindungi mereka, membuat mereka terlihat cantik, membawa keberuntungan, dan menjaga mereka tetap aman," kata dia.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
3.500 orang tewas setiap hari akibat virus hepatitis
Rabu, 10 April 2024 5:48 Wib
Ternyata, belum ditemukan risiko kasus virus B di RI
Selasa, 9 April 2024 17:14 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Kemenkes: Tidak benar nyamuk ber-Wolbachia membawa virus LGBT
Rabu, 20 Desember 2023 5:28 Wib
Virus COVID-19 varian JN.1 ditemukan di Jakarta dan Batam
Selasa, 19 Desember 2023 9:37 Wib
Dinkes memastikan di Gunungkidul belum ada masyarakat terpapar COVID-19
Jumat, 15 Desember 2023 18:54 Wib
Pakar: 90 persen transmisi infeksi HIV dari ibu ke bayi
Rabu, 6 Desember 2023 1:40 Wib
Hati-hati, di Indonesia ada tujuh kasus cacar monyet
Selasa, 24 Oktober 2023 6:45 Wib