Jakarta (ANTARA) - Aktor dan Ketua Komite Festival Film Indonesia Lukman Sardi menyebut bahwa industri film Indonesia mulai dapat beradaptasi di tengah masa pandemi virus corona yang membawa dampak pada industri hiburan dalam beberapa bulan terakhir.
Lukman Sardi mengatakan saat ini mulai banyak para pelaku industri film yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital dalam memproduksi dan mendistribusikan film mereka.
"Tantangan saat ini di mana bioskop tidak bisa jalan adalah bagaimana insan film Indonesia punya cara kreatif untuk dia akhirnya tetap dapat berkarya dengan platform yang ada dan itu terbukti bisa berjalan," kata Lukman Sardi dalam bincang virtual di Jakarta, Selasa.
"Walaupun awalnya sempat kaget, tapi sekarang bisa berjalan pelan-pelan. Platform ini bisa membantu film Indonesia untuk tetap bisa berkembang dan berjalan di masa pandemi sekarang ini," sambung Lukman Sardi.
Lukman yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Festival Film Indonesia itu mengatakan bahwa bioskop masih menjadi andalan utama di mata para pelaku industri perfilman dalam mendistribusikan karyanya.
"Kita melihat dari sisi tradisional di mana pelaku film Indonesia itu rata-rata output hanya bioskop. Walaupun mereka sadar dunia digital berkembang, tapi bioskop selalu jadi output besar film Indonesia," ujar Lukman Sardi.
Namun kondisi yang terjadi saat ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para pelaku perfilman untuk tetap dapat mempertahankan laju positif perkembangan industri film Indonesia yang telah terjadi dalam beberapa tahun belakangan.
"Industri film Indonesia itu sebenarnya di tahun kemarin dari 2018 - 2019 itu mengalami peningkatan luar biasa. Terbukti dari jumlah penonton kita yang bisa sampai 52 juta penonton. Sebelumnya hanya 10 juta dari total seluruh film Indonesia," terang Lukman Sardi.
"Ditambah semakin banyak sineas muda dengan karya luar biasa. Sekarang challenge yang terjadi saat ini di mana masa pandemi ini kita semua produksi terhenti, sempat mulai sampai akhirnya terhenti kembali," imbuhnya.