Pemda DIY dorong UMKM manfaatkan pemasaran daring SiBakul

id Pemasaran daring,Yogyakarta,Pandemi

Pemda DIY dorong UMKM manfaatkan pemasaran daring SiBakul

Dokumentasi - Peserta mencoba memotret produk miliknya saat acara UMKM Jogja Go Digital di Sleman, DI Yogyakarta, Senin (1/4/2019). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/ama/aa.

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong para pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan platform digital SiBakul sebagai sarana pemasaran daring untuk mempertahankan keberlangsungan usaha.

Kepala Bidang Pembiayaan Dinas Koperasi dan UKM DIY Agus Mulyono di Yogyakarta, Senin, mengatakan pemanfaatan platform itu ditekankan mempertimbangkan survei pada awal pandemi yang menyebutkan 60 sampai 80 persen kebutuhan pelaku UMKM di DIY adalah pemasaran.

"Yang dibutuhkan UMKM adalah pemasaran, bukan permodalan dan kami sudah memfasilitasi itu," kata dia.

Menurut Agus, platform digital SiBakul telah disediakan Pemda DIY sejak awal pandemi COVID-19 sebagai terobosan pemasaran secara daring.

Melalui sarana itu, UMKM di DIY yang dinilai layak dan lolos kurasi baik dari sisi kelayakan maupun keberlanjutan produk mendapatkan fasilitas ongkos kirim gratis.

"Terhadap produk UMKM kita lakukan kurasi yang layak jual dan berkelanjutan. Dari situ pemerintah menggelontorkan free ongkir," kata dia.

Pemanfaatan sarana pemasaran digital, menurut Agus, merupakan keniscayaan yang tidak dapat ditolak oleh pelaku UMKM. "Apalagi penjualan secara daring justru semakin dibutuhkan masyarakat di masa pandemi ini," kata dia.

Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan, Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan mengatakan hingga Juli telah mengucurkan dana Rp100 juta untuk memfasilitasi ongkos kirim penjualan produk UMKM secara daring.

Ia mengatakan dana untuk ongkos kirim produk ratusan UMKM itu bersumber dari dana tak terduga APBD DIY.

Jumlah UMKM di DIY yang mendapat fasilitas ongkos kirim melalui platform SiBakul hingga Juli 2020 tercatat 400 UMKM meski secara keseluruhan UMKM di DIY mencapai lebih dari 200.000 usaha.