Yogyakarta menghadapi problem meningkatnya kasus COVID-19 dari keluarga

id covid-19,penularan,keluarga

Yogyakarta menghadapi problem meningkatnya kasus COVID-19 dari keluarga

Dokumentasi - Pekerja menyiapkan ruang isolasi di Asrama Haji Yogyakarta, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp. (.)

Yogyakarta (ANTARA) - Penularan kasus COVID-19 yang terjadi di dalam keluarga mengalami peningkatan yang cukup signifikan di Yogyakarta, yaitu tercatat 18 kasus positif yang berasal dari satu keluarga.

“Temuan kasus terbanyak saat ini adalah dari penularan di dalam keluarga. Bisa saja satu orang yang tertular di kantor atau saat melakukan perjalanan dari luar daerah kemudian menularkan ke anggota keluarga yang lain,” kata Ketua Harian Satuan Tugas COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, penularan COVID-19 di keluarga tersebut juga sulit dicegah karena biasanya masyarakat melonggarkan aturan protokol kesehatan saat sudah berada di rumah. Selain itu, tingkat kepadatan penduduk di Kota Yogyakarta juga cukup tinggi sehingga dalam satu rumah bisa saja dihuni dua hingga empat kepala keluarga (KK) sekaligus.
 

“Kepadatan dalam satu rumah tinggal ini yang bisa menyebabkan temuan kasus menjadi banyak. Contohnya di temuan kasus terakhir yang ada di Kecamatan Danurejan. Dalam satu rumah dihuni 21 orang dan setelah diswab ada 18 orang yang positif,” katanya.

Temuan kasus penularan tersebut diawali dari seorang pasien yang meninggal dunia dan kemudian dilakukan uji swab dengan hasil positif. Temuan itu dikembangkan ke seluruh keluarga dan diketahui belasan orang positif,” katanya.

Sebagian besar anggota keluarga tersebut tidak menunjukkan gejala apapun. “Sebanyak 16 orang tanpa gejala dan saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah,” katanya.
 

Meskipun demikian, Heroe meminta wilayah untuk memastikan proses isolasi mandiri dapat dilakukan dengan baik. “Jika tidak bisa, maka kami memiliki selter yang bisa digunakan untuk isolasi.

Saat ini, Satgas COVID-19 Yogyakarta terus melakukan skrining untuk menelusuri kontak erat pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

“Ada yang beraktivitas berjualan berkeliling di pasar. Tentunya, kami harus menelusuri kontak eratnya dulu,” katanya.

Penularan dalam keluarga dengan jumlah temuan kasus cukup banyak, lanjut Heroe, juga pernah terjadi di klaster warung soto pada September yaitu sekitar 20 kasus.

Hingga Kamis (12/11), jumlah total kasus aktif COVID-19 di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 76 orang, 482 pasien sembuh atau selesai isolasi, dan 25 meninggal dunia.
 

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024