Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan produsen vaksin Pfizer memperkenalkan obat antivirus COVID-19 yang diklaim lebih berkhasiat dari Molnuvirapir.
"Molnuvirapir sama seperti yang membuat Ivermectin. Apakah ada saingannya, ada. Baru keluar hari ini dari Pfizer, tapi apakah dia sudah sejauh Molnuvirapir mendapatkan persetujuannya, masih agak tertinggal di belakang," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPR RI di Jakarta, Senin.
Budi mengatakan Molnuvirapir sudah memperoleh persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat untuk diberikan ke orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun belum masuk rumah sakit.
"Berdasarkan uji klinisnya, Molnuvirapir ini bisa mengurangi 50 persen seorang masuk ke rumah sakit," katanya.
Sementara produsen Pfizer mengklaim obat antivirus buatan mereka memiliki khasiat yang lebih tinggi. "Bisa mengurangi derajat keparahan masuk rumah sakitnya di atas 80 persen, malah ada yang bilang sampai 85 persen," kata Budi menambahkan.
Ia mengatakan strategi therapiutik atau pengobatan sebagai salah satu dari empat strategi pemerintah dalam menangani pandemi memang terus bergerak.
Budi mengatakan Molnuvirapir yang diproduksi perusahaan farmasi Amerika Serikat bernama Merck sudah memberikan lisensi kepada delapan perusahaan di India untuk proses produksi.
"Sebab struktur industri farmasi di India kuat dan murah mulai dari hulu ke hilir sehingga alat kesehatan dan obat-obatan jauh lebih murah dari harga di dunia," katanya.*
Berita Lainnya
Ketum PDPI: Molnupiravir dan Paxlovid direkomendasikan untuk pasien COVID-19
Kamis, 10 Februari 2022 0:31 Wib
Menkes: 400.000 Paxlovid obat antivirus COVID-19 tiba
Minggu, 16 Januari 2022 23:19 Wib
Obat antivirus COVID-19 buatan Pfizer disetujui
Sabtu, 1 Januari 2022 5:14 Wib
Menkes sebut varian obat baru beri harapan menuju endemi
Senin, 18 Oktober 2021 18:26 Wib
Molnupiravir turunkan kematian pasien COVID-19
Senin, 4 Oktober 2021 12:51 Wib
Mahasiswa UGM meneliti potensi alga cokelat sebagai antivirus
Kamis, 23 September 2021 10:07 Wib
IDAI : Tidak perlu berikan antibiotik untuk pengobatan COVID-19 anak
Minggu, 18 Juli 2021 19:06 Wib
Ketua MPR mendorong Kementan uji klinik antivirus corona
Minggu, 5 Juli 2020 23:41 Wib