Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan varian obat antivirus baru yang sedang dikembangkan sejumlah produsen dunia memberi harapan bagi Indonesia untuk bertransisi dari pandemi menjadi endemi COVID-19.
"Mengenai obat-obatan, jadi banyak perkembangan jenis obat baru yang promosing atau memberikan harapan agar bisa menangani pandemi ini," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers terkait Evaluasi PPKM yang diikuti dari Kanal YouTube Sekretariat Presiden dari Jakarta, Senin sore.
Budi mengatakan Indonesia dapat lebih cepat keluar dari situasi pandemi bila program vaksinasi COVID-19 telah dilengkapi dengan ketersediaan obat-obatan antivirus.
Baca juga: Menkes : Vaksinasi mendekati 300 juta suntikan hingga akhir 2021
Menurut Budi, pemerintah sudah melakukan uji klinik untuk beberapa obat-obatan yang masuk kategori monoclonal antibodies, seperti Bamlanivimab dan Etesevimab.
Selain itu Kemenkes juga sedang menjajaki beberapa obat-obatan antivirus baru yang sekarang sedang ramai dibicarakan, antara lain Molnupiravir dan AT-527.
"Kami juga mempelajari obat antivirus yang namanya Proxalutamide produksi Suzhou Kintor Pharmaceuticals dari China," katanya.
Baca juga: Luhut: Waspadai gelombang ketiga COVID-19 pada Natal dan Tahun Baru
Budi menambahkan Kemenkes terus memonitor perkembangan uji klinik fase 3 obat-obatan antivirus COVID-19. "Untuk obat-obatan yang memang menjanjikan, kami menawarkan agar uji klinik fase 3 dilakukan di Indonesia," katanya.
Dengan kebijakan itu, Budi berharap Indonesia bisa lebih cepat mengetahui kecocokan dari obat baru tersebut agar bisa segera digunakan di Tanah Air.
"Nanti kami akan terus meng-update perkembangannya dan mohon doa dari teman-teman sekalian agar kita bisa segera melewati pandemi ini jadi endemi," katanya.