Farhan: Sepanjang 2021 terjadi beberapa peristiwa yang menjadi perhatian

id farhan,dpr ri

Farhan: Sepanjang 2021 terjadi beberapa peristiwa yang menjadi perhatian

Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem Muhammad Farhan (ANTARA/HO-MF)

Yogyakarta (ANTARA) - Sepanjang 2021 terjadi beberapa peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus positif COVID-19, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 hingga mencuatnya kasus asusila yang dilakukan guru pesantren terhadap 13 santri hingga melahirkan, kata anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem Muhammad Farhan.

"Tahun 2021 akan berakhir dalam waktu hitungan hari menuju 2022. Ada beberapa kejadian yang menyita perhatian. Perjalanan 2021 adalah masa persiapan untuk 'new normal' pada 2022 dengan semangat perubahan dan penyesuaian dengan cepat dan radikal," ujar Farhan dalam keterangan persnya, Jumat.

Menurut dia, program vaksinasi COVID-19 yang "gaspoll" menghadapi tantangan munculnya varian Delta yang mematikan, belum lagi masalah distribusi vaksin dan obat COVID-19 yang tidak merata serta tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin yang sering diganggu berita hoaks.

Kemudian, Indonesia dihadapkan dengan kehilangan prajurit TNI Angkatan Laut sejumlah 53 prajurit terbaik. Tenggelamnya kapal selam TNI AL bernama Nenggala pada Sabtu, 24 April 2021, tidak kalah memilukan. "Kita tidak hanya kehilangan pahlawan kusuma bangsa, tetapi juga alutsista utama untuk menjaga laut kita," katanya.

Persitiwa lainnya yaitu Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berhasil menyelamatkan tiga dari empat WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf. Tiga WNI yang selamat itu di antaranya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yakni AKM (30), AD (41), dan AR (26). 

Diketahui, pada Kamis, 18 Maret 2021, aparat keamanan Filipina telah melakukan penyelamatan tiga dari empat WNI yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG). Ketiganya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yakni AKM (Laki-laki, 30), AD (Laki-laki, 41), dan AR (Laki-laki, 26).

Penyelamatan dilakukan pada sore hari di perairan Tawi-Tawi saat kapal yang digunakan kelompok Abu Sayyaf membawa tiga WNI terbalik akibat gelombang laut. Para WNI sandera tersebut dipindahkan Abu Sayyaf dari Indanan, Sulu, ke tempat lain karena terdesak akibat operasi gabungan aparat keamanan Filipina.

Ketiga WNI diamankan di Marine Police Station Tandubas, Tawi-Tawi. KJRI Davao melalui anggota TNI di Border Crossing Station Indonesia di Bongao, Tawi Tawi telah menemui, memverifikasi serta memeriksa kondisi para WNI. Mereka dalam keadaan sehat.

Sementara itu, kerja legislasi di DPR RI mengalami kebuntuan pada dua Rancanga Undang-Undang (RUU) yang dinantikan masyarakat, yaitu RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). TPKS gagal disahkan di tengah mencuatnya kasus asusila Herry Wirawan yang menghamili 13 santrinya.

"Hal ini menjadi PR besar bagi kami di DPR RI karena keduanya tertahan dalam proses legislasi yang panjang," katanya.