Yogyakarta akan menertibkan parkir di pedestrian bertahap

id parkir,pedestrian,penataan,penertiban,yogyakarta

Yogyakarta akan menertibkan parkir di pedestrian bertahap

Pedestrian di Jalan KH Ahmad Dahlan, tepat di depan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tidak lagi digunakan untuk parkir sepeda motor, Selasa (18/1/22) (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memastikan akan melakukan penataan atau penertiban secara bertahap terhadap parkir yang masih memanfaatkan area trotoar karena jalur tersebut seharusnya hanya dimanfaatkan oleh pejalan kaki.

“Masih banyak yang memanfaatkan trotoar. Kami akan lakukan penataan, tetapi tidak bisa sekaligus. Harus bertahap,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arief di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, masih banyaknya parkir yang memanfaatkan area trotoar biasanya disebabkan pelaku usaha tidak memiliki lahan dengan luas yang cukup untuk kebutuhan area parkir bagi konsumen.

Ia menyebut, rutin menurunkan personel untuk memberikan edukasi kepada pemilik usaha agar menyediakan ruang parkir yang cukup sehingga konsumen pun bisa memarkir kendaraan dengan aman serta tidak mengganggu pengguna pedestrian.

“Kami tidak bermaksud untuk menghalangi kegiatan usaha. Tetapi hendaknya, pelaku usaha juga dapat menyediakan lahan parkir yang mencukupi,” katanya.

Salah satu contoh penertiban parkir pedestrian yang baru saja dilakukan adalah mengalihkan parkir di pedestrian Jalan KH Ahmad Dahlan khususnya di depan RS PKU Muhammadiyah.

Seluruh juru parkir, 27 orang, dapat memahami penataan yang dilakukan. Rumah sakit telah menyediakan gedung parkir vertikal untuk sepeda motor dan parkir kendaraan di halaman rumah sakit. Seluruh juru parkir pun mendapat tali asih dengan nilai total Rp92 juta.

“Saya pun memastikan pedestrian di depan RS PKU Muhammadiyah bersih dari parkir sepeda motor dan tidak akan ada juru parkir baru yang memanfaatkan lokasi tersebut,” kata Agus.

Ia juga menegaskan tidak akan pernah mengeluarkan surat tugas untuk juru parkir yang memanfaatkan trotoar sebagai area parkir. “Tidak hanya untuk di Jalan KH Ahmad Dahlan tetapi juga berlaku di pedestrian di ruas jalan lain, “ katanya.

Agus menambahkan, pekerjaan rumah untuk penataan parkir di Kota Yogyakarta masih sangat banyak yang harus diselesaikan agar lalu lintas di Yogyakarta tetap lancar terlebih beban volume kendaraan akan semakin meningkat jika jalan tol menuju Yogyakarta sudah dioperasionalkan.

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Kadri Renggono mengatakan penataan parkir di Kota Yogyakarta harus dilakukan dengan optimalisasi parkir off street.

“Bukan memperbanyak parkir tepi jalan atau on street tetapi menambah parkir off street. Bisa melibatkan swasta untuk berinvestasi dengan menyediakan tempat khusus parkir swasta,” katanya.

Pengaturan tarif parkir juga menjadi salah satu strategi yang diterapkan pemerintah untuk penataan parkir selain meningkatkan kualitas layanan angkutan umum.

“Tarif parkir di Yogyakarta sudah cukup tinggi karena juga ada penerapan tarif progresif. Masyarakat pun akan berpikir ulang apabila harus membawa kendaraan dan membayar tarif yang mahal,” katanya.

Oleh karenanya, lanjut Kadri, penyediaan angkutan umum dengan kualitas yang baik juga perlu terus didorong sehingga masyarakat akan beralih ke angkutan massal.

 

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024