Kasus COVID-19 di Bantul naik 1.000 orang dalam dua pekan

id Tes usap COVID-19,bantul

Kasus COVID-19 di Bantul naik 1.000 orang dalam dua pekan

Posko COVID-19 Terpadu Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mencatat kasus konfirmasi positif naik seribu orang lebih dalam dua pekan terakhir atau selama Februari 2022 dengan penambahan 350 kasus baru dalam sehari terakhir.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Pemkab di Bantul, Sabtu, jumlah kasus COVID-19 yang masih isolasi per 31 Januari sebanyak 65 orang, sementara per hari Sabtu ini tercatat sudah mencapai 1.088 orang.

Dalam empat hari berturut-turut, angka penambahan kasus baru di Bantul rata-rata mencapai ratusan, seperti pada Rabu (9/2) bertambah 117 orang, kemudian Kamis (10/2) bertambah 94 orang, Jumat (11/2) bertambah 206 orang, dan pada Sabtu (12/2) bertambah 350 orang.

Untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh dalam 24 jam terakhir tercacat 16 orang, dari Kecamatan Pleret lima orang, Banguntapan tiga orang, Kasihan dua orang, Sedayu dua orang, serta Kretek, Jetis, Bambanglipuro, dan Imogiri masing-masing satu orang.



Sementara untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia tercatat nol orang, atau tidak ada laporan kasus baru.

Dengan perkembangan kasus harian tersebut, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif menjadi 58.619 orang, dengan angka kesembuhan berjumlah 55.954 orang, sementara kasus meninggal totalnya tercatat 1.577 orang.

Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi mandiri maupun karantina di rumah sakit wilayah Bantul untuk penyembuhan per Sabtu ini tercatat 1.088 orang yang tersebar di 17 kecamatan se-Bantul

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih melihat perkembangan kasus COVID-19 yang terus menaik di Bantul ini, meminta masyarakat tidak perlu panik, tidak perlu khawatir, namun yang penting pemakaian masker harus terus dilakukan.

"Bagi masyarakat yang belum divaksinasi segera divaksinasi, agar menjadi tameng, memberikan perisai dari dalam untuk kemungkinan terpapar COVID-19, khususnya varian Omicron," katanya.*
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024