Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol Andi Fairan menargetkan seluruh desa di lima kabupaten/kota di provinsi ini menjadi Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar).
"Idealnya kalau bisa semua Desa Bersinar. Sekarang mana ada tempat yang steril dari narkoba," kata Andi Fairan saat ditemui di Kantor BNNP DIY, Yogyakarta, Kamis.
Melalui Desa Bersinar, Andi berharap hal itu efektif menurunkan prevalensi tingkat penggunaan narkoba sekaligus mempersempit potensi pasar peredaran narkoba di DIY.
Baca juga: Tekan pengguna narkoba, BNNP DIY gencar bentuk tim intervensi berbasis masyarakat
Prevalensi penggunaan narkoba di DIY mengacu penelitian yang dilakukan BNN secara periodik pada tahun 2019 mencapai 2,30 persen atau sebanyak 18.082 orang dari jumlah penduduk sehingga menempatkan DIY pada urutan kelima secara nasional.
Menurut Andi, DIY masih menjadi incaran para pengedar narkoba karena melihat potensi pasar yang besar.
"Pertama di sini kota pelajar sehingga banyak anak datang ke sini, banyak indekos. Kemudian DIY daerah tujuan pariwisata, jadi orang yang hobi atau pecandu datang ke sini, " ujar Andi.
Hingga saat ini, menurut Andi, sebanyak 36 desa di DIY telah dideklarasikan sebagai Desa Bersinar.
Sejumlah desa tersebut dipilih sebagai pilot project atau proyek percontohan dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan peredaran narkoba.
"Desa-desa yang kami anggap potensi rawan narkoba memang kami jadikan 'pilot project'," kata dia.
Selain menyosialisasikan mengenai pencegahan narkoba, menurut Andi, BNNP DIY menggelar berbagai pelatihan keterampilan kewirausahaan bagi masyarakat di Desa Bersinar untuk menjauhkan mereka dari penggunaan narkoba.
"Seperti kemarin ada pelatihan pembuatan kue kering di sejumlah Desa Bersinar di Kabupaten Kulon Progo," kata dia.
Selain menggalakkan pencegahan melalui Desa Bersinar, Andi menambahkan BNNP mendorong tingkat rehabilitasi pecandu narkoba dengan membentuk Tim Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di tingkat desa.
Kader IBM, kata dia, memiliki tugas mengedukasi masyarakat agar ikut mendorong penyembuhan para pecandu tanpa mengucilkan mereka. "Karena tugas kami bukan hanya melakukan pencegahan, tetapi mendorong penyembuhan para pecandu," ujar Andi.
Baca juga: BNNP DIY-PKK cegah penyalahgunaan narkoba
Baca juga: Penanam ganja dalam pot di Sleman diringkus BNNP DIY