Ketum PP Muhammadiyah minta masyarakat proporsional menilai kasus Gontor

id kasus Gontor,penganiayaan santri Gontor,Haedar Nashir,Ketum Muhammadiyah

Ketum PP Muhammadiyah minta masyarakat proporsional menilai kasus Gontor

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. (ANTARA/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta masyarakat menilai kasus penganiayaan salah seorang santri hingga meninggal di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor (PMDG) dengan proporsional dan tidak menggeneralisasi secara berlebihan.

"Gontor telah berjasa bagi negeri ini dan para lulusannya berkontribusi di banyak ranah kebangsaan dan global. Jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga," kata Haedar melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Kamis.

Haedar berharap publik lebih adil dan bijak dalam menyikapi insiden di Ponpes Gontor tersebut dengan menyerahkan kepada aparat penegak hukum.

"Lebih baik serahkan kasusnya ke ranah hukum untuk diproses secara transparan dan objektif. Hukum adalah instrumen paling baik dan memiliki tingkat kepastian yang dapat menjadi rujukan semua pihak menyelesaikan kasus seperti itu," jelasnya.

Baca juga: MUI dukung tindakan tegas Ponpes Gontor terkait penganiayaan santri
Baca juga: Wapres: Insiden Gontor tak diskreditkan pesantren


Haedar berharap dan percaya pihak Gontor bersikap terbuka dalam menghadapi kasus yang telah menyita keprihatinan publik tersebut, dengan sepenuhnya menyerahkan perkara ke proses hukum.

"Sekaligus pihak Gontor berlapang hati bermuhasabah dan memberi jalan terbuka pada proses hukum, seraya konsolidasi agar hal tersebut tidak terulang kembali dalam bentuk apapun," tambahnya.

PP Muhammadiyah juga menaruh simpati dan duka bagi keluarga korban, katanya.

"Semoga diberi kekuatan dan kesabaran, serta dilimpahi rahmat oleh Allah," ujar Haedar Nashir.


Baca juga: Ketua Umum PBNU: Pesantren tingkatkan pengawasan kepada santri
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Haedar Nashir minta masyarakat proporsional memandang kasus Gontor