Legislator meminta PT PP tanggung jawab kerugian petani Kulon Progo

id Kulon Progo ,Embung Karangwuni ,Banjir ,Bandara Internasional Yogyakarta

Legislator meminta PT PP tanggung jawab kerugian petani Kulon Progo

Petani melon di Desa Plumbon, Kulon Progo, meratapi hasil panen melon yang terendam air. ANTARA/Sutarmi

Kulon Progo (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo Nasib Wardoyo meminta PT Pembangunan Perumahan ini ikut bertanggung jawab atas kerugian petani melon di Desa Plumbon yang terkena dampak pembangunan Embung Karangwuni.

Nasib Wardoyo di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya banyak mendapat keluhan dari petani Desa Plumbon yang tanaman melon dan cabai terendam genangan air dampak pembangunan Embung Karangwuni oleh PT Pembangunan Perumahan.

"Petani di Plumbon menuntut ganti rugi akibat tanaman cabai dan melon terendam genangan air. Kami berharap PT PP ikut bertanggung jawab memberikan ganti rugi kepada petani yang tanaman terendam air," kata Nasib.

Ia mengatakan bahwa Embung Karangwuni menutup drainase Banjaran sehingga air hujan tidak langsung mengalir ke Sungai Serang. Begitu hujan deras, menggenang dan merendam tanaman melon dan cabai di Desa Plumbon.

Petani di Plumbon ini, menurut dia, modalnya utang di bank sehingga mereka tidak bisa mengembalikan pinjaman ke bank ketika gagal panen.

"Petani Plumbon meminta tolong kepada saya supaya menyampaikan kepada PT PP agar mereka mendapatkan ganti rugi," katanya.

Salah satu petani di Bulak Plumbon bernama David Sumarno mengatakan bahwa hujan mengguyur wilayah Glagah dan Plumbon selama 12 hari secara terus-menerus tiap malam menyebabkan tanaman melon terendam air.

Ia sudah berusaha menyedot air yang menggenangi lahan pertanian melon miliknya seluas 1 hektare dengan menggunakan mesin diesel.

"Namun, tetap tidak bisa dipanen. Akibatnya rugi hingga Rp30 juta," kata David.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha menyebutkan sejumlah petani terpaksa memanen tanaman melon pada usia muda karena lahan seluas 10 hektare di Kecamatan Panjatan dan Temon tergenang air.

"Melon dipanen muda dan sudah laku," katanya.

DPP Kulon Progo, kata Aris Nugraha, melakukan pembinaan untuk pembersihan selokan dan pembuatan parit sehingga air mengalir dengan lancar.

"Kami berharap petani ikut berpartisipasi dalam pembersihan jaringan irigasi, khususnya sekunder supaya air bisa mengalir," katanya.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.