Dishub Bantul kaji rute baru Malioboro-Imogiri pada angkutan Transjogja

id Transjogja ,Terminal Palbapang ,Dishub Bantul

Dishub Bantul kaji rute baru Malioboro-Imogiri pada angkutan Transjogja

Bus Transjogja yang terparkir di Terminal Palbapang Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedang melakukan kajian untuk rute baru yaitu Malioboro yang ada di Kota Yogyakarta menuju terminal Imogiri juga sebaliknya dengan bus Transjogja yang sudah masuk wilayah kabupaten ini.

Kepala Dinas Perhubungan Bantul Singgih Riyadi di Bantul, Rabu, mengatakan, transportasi umum Transjogja yang diluncurkan di Bantul beberapa bulan lalu sudah melayani rute Malioboro - Ngabean-Terminal Palbapang Bantul dan sebaliknya.

"Kita masih di rute Malioboro, Ngabean, Terminal Palbapang dengan Transjogja, kemudian untuk rute yang satu ini masih kita kaji dengan Transjogja yaitu rute Malioboro - Pojok Beteng - Jalan Imogiri Barat - Imogiri, tetapi masih dalam tahap kajian," katanya.

Baca juga: Transjogja Ngabean-Palbapang melayani sekitar 1.000 penumpang per hari

Dalam kajian tersebut, pemerintah daerah juga akan mempertimbangkan minat masyarakat untuk menggunakan alat transportasi umum tersebut, dan juga kesepakatan dengan pengelola jasa transportasi.

"Karena kita juga harus menggandeng teman-teman dari organda (organisasi angkutan darat) agar tidak terjadi miskomunikasi (kesalahpahaman) di lapangan," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, selain dengan Transjogja, pemkab bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan juga menyediakan angkutan umum rute Terminal Imogiri - Palbapang - Bandara Internasional atau Yogyakarta International Airport (YIA) yang ada di Kabupaten Kulon Progo, dan sebaliknya.

"Kita juga kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Perum DAMRI untuk membuka rute Bandara YIA-Terminal Palbapang dan terminal Makam Raja-Raja Imogiri," katanya.

Menurut dia, angkutan umum dengan rute baru Terminal Imogiri - Bandara YIA dan sebaliknya yang mulai beroperasional sejak awal Januari tersebut, tarif yang ditentukan bekerja sama dengan mekanisme subsidi.

Dia menyebutkan, tarif normal per penumpang rute Imogiri-YIA sebenarnya Rp80 ribu per orang, tetapi mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp60 ribu, sehingga tarif yang dikenakan hanya Rp20 ribu.

"Kalau selama masih mekanisme subsidi pemerintah ya tarifnya tetap, dan nanti pemerintah pusat yang akan menentukan mekanisme pentarifannya," katanya.

Baca juga: Halte Transjogja dilengkapi Pojok Baca