Transjogja Ngabean-Palbapang melayani sekitar 1.000 penumpang per hari

id Transjogja,rute baru,okupansi,penumpang

Transjogja Ngabean-Palbapang melayani sekitar 1.000 penumpang per hari

Layanan shuttle bus dari armada Transjogja untuk melayani wisatawan menuju Malioboro dari lokasi parkir alternatif bus pariwisata di timur GOR Amongrogo Yogyakarta. ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati.

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan DIY menilai tingkat keterisian penumpang Transjogja untuk jalur yang beroperasi secara resmi sejak 3 November, yaitu Ngabean-Palbapang cukup baik mencapai sekitar 1.000 penumpang per hari.

“Untuk jalur baru, tingkat keterisian penumpang cukup baik. Untuk akumulasi dalam sehari rata-rata sekitar 1.000 penumpang,” kata Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti di Yogyakarta, Sabtu.

Rute dari Terminal Ngabean di Kota Yogyakarta hingga ke Palbapang di Kabupaten Bantul tersebut menghidupkan rute lama dan diharapkan dapat meningkatkan dan memudahkan mobilitas masyarakat di kedua wilayah.

Rute tersebut dilayani delapan armada dengan sejumlah titik atau halte untuk naik turun penumpang. Bus beroperasi dari pukul 05.30-18.00 WIB.

Sementara itu, rata-rata penumpang bus Transjogja untuk semua rute, 17 jalur ditambah tiga jalur dari Kementerian Perhubungan, mencapai sekitar 10.000 orang per hari.

“Ada yang rute dengan penumpang cukup ramai tetapi ada pula yang rendah. Kami sedang upayakan ‘rerouting’ agar layanan semakin baik dan masyarakat semakin nyaman menggunakan angkutan umum,” katanya.

Salah satu evaluasi yang dilakukan adalah untuk jalur ke arah Godean yang tidak dioperasikan penuh dalam satu hari tetapi hanya difasilitasi saat jam sibuk.

Dengan demikian, armada lain bisa digunakan untuk mendukung rute yang padat penumpang.

"Idealnya, jarak antar bus adalah sekitar 10 menit,” katanya.

Ni Made mengatakan pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan angkutan umum sehingga masyarakat semakin tertarik menggunakan moda transportasi umum dibanding menggunakan kendaraan pribadi.

“Perlu banyak edukasi dan kami pun berupaya meningkatkan kualitas layanan. Masukan dari masyarakat pun penting, misalnya saja letak halte yang terlalu jauh atau rute bus yang terlalu panjang. Itu menjadi bahan evaluasi,” katanya.

Moda transportasi yang nyaman dengan akses yang baik, lanjut dia, juga akan mendukung pengembangan pariwisata di DIY sehingga wisatawan bisa dengan mudah mengakses destinasi wisata. Pada tahun depan, diupayakan peremajaan armada dengan 27 armada baru.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024