Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Budiharto Setyawan menyebut hingga saat ini belum ada laporan kasus penipuan melalui kode batang (barcode) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) palsu di provinsi ini.
"Belum, belum ada ini masih peninjauan," kata Budiharto di Yogyakarta, Rabu.
Untuk mencegah kasus penipuan dengan modus barcode QRIS seperti yang terjadi di salah satu masjid di kawasan Jakarta Selatan, Budiharto meminta masyarakat lebih cermat sebelum melakukan transaksi atau berdonasi menggunakan aplikasi itu.
Ia meminta masyarakat mengecek tujuan transfer uang serta memastikan kesesuaian siapa penerima atau pemilik rekeningnya sesuai informasi yang muncul setelah memindai QRIS.
"Lebih hati-hati melihat kembali, berapa nominalnya, siapa penerima, dan tujuannya apa. Biasanya disebutkan ada biayanya atau tidak. Kalau itu clear baru kita masukkan PIN," kata dia.
BI DIY, kata Budiharto, saat ini tengah bekerja sama dengan dewan masjid, pihak gereja, serta pura di DIY untuk melakukan pengecekan QRIS yang menempel di tempat penyaluran donasi, termasuk untuk zakat maupun infaq.
Menurut dia, total merchant di DIY yang telah menggunakan QRIS mencapai 600 ribu. Kendati demikian, merchant pengguna QRIS dari lembaga sosial keagamaan di DIY jumlahnya belum banyak.
"Makanya kami bersama dewan masjid, serta gereja-gereja dan lembaga sosial keagamaan melakukan pemantauan agar QRIS tetap cepat, murah, mudah, aman, dan andal atau 'Cemumuah'," kata dia.
Budiharto juga mengimbau masyarakat berinisiatif melaporkan apabila merasa dirugikan atau menemukan kejanggalan saat bertransaksi menggunakan QRIS.
"Bisa kita laporkan ke bank atau perusahaan jasa pembayaran kita," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI sebut belum ada kasus pemalsuan QRIS di Yogyakarta
Berita Lainnya
Rupiah berpeluang ke level Rp16.000
Minggu, 28 April 2024 14:11 Wib
Kenaikan suku bunga pilihan paling aman di RI
Kamis, 25 April 2024 7:28 Wib
BI-Rate naik 25 basis poin menjadi 6,25 persen
Rabu, 24 April 2024 15:51 Wib
Dampak konflik geopolitik, BI perlu pertahankan bunga
Rabu, 24 April 2024 5:56 Wib
BI diprediksi memangkas BI-Rate hingga 50 bps
Kamis, 18 April 2024 19:10 Wib
Warga berdatangan ke Istana Negara Jakarta
Rabu, 10 April 2024 9:01 Wib
Jaga stabilitas makroekonomi Indonesia, BI perkuat sinergi
Kamis, 28 Maret 2024 6:10 Wib
BI DIY siapkan uang kartal Rp5,5 triliun untuk kebutuhan Lebaran 2024
Rabu, 20 Maret 2024 15:04 Wib