Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) Benny Rhamdani melepas keberangkatan 300 orang pekerja migran indonesia (PMI) ke Korea Selatan di Jakarta, Senin.
"Hari ini kami berangkatkan 300 anak bangsa ke Korea Selatan, mereka ini adalah pahlawan-pahlawan yang menyumbangkan devisa ratusan triliun kepada negara, sudah sepatutnya dijaga dan dilindungi," katanya di Jakarta, Senin.
Para pekerja migran itu diberangkatkan ke Korsel dalam program kerja sama antara pemerintah (G to G).
Benny mengatakan lembaganya geram dengan pihak-pihak yang memanfaatkan PMI dengan cara culas. Salah satu contoh, adanya oknum yang meminta biaya administrasi pemberangkatan kepada PMI.
Padahal, kata dia, biaya pemberangkatan PMI semuanya ditanggung oleh negara alias gratis sampai tiba di negara penempatan bekerja.
"Sudah berapa ratus kali saya sampaikan bahwa biaya pemberangkatan PMI itu gratis dan sudah ditanggung oleh negara, tetapi masih ada oknum-oknum yang nakal memainkan PMI dengan alasan biaya uang terimakasih dan lainnya," ungkapnya.
Modus lain kata dia, jika PMI ingin pulang ke Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki otoritas di sana, mereka digiring kepada loket penukaran dolar.
"PMI harus menukar kan dolar di loket itu. Satu dolar berkisar Rp13.000, tapi hanya diberikan Rp10.000, tiga ribu ini dikumpulkan menjadi rampokan bersama oleh oknum jahiliah," katanya menegaskan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP2MI berangkatkan 300 pekerja migran ke Korea Selatan