Kekayaan lain PT Putra Surya Perkasa Intiutama disita

id Satgas BLBI,PT Putra Surya Perkasa Intiutama,Penyitaan Harta Kekayaan Lainnya,Dana BLBI

Kekayaan lain PT Putra Surya Perkasa Intiutama disita

Arsip foto - Penguasaan fisik aset properti oleh Satgas BLBI berupa tanah dan bangunan eks BLBI di Jawa Barat, Rabu (17/05/2023). ANTARA/HO-Satgas BLBI

Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) melalui Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Cabang DKI Jakarta menyita harta kekayaan lainnya PT Putra Surya Perkasa Intiutama (PT PSPI).

Aset-aset tersebut berupa sebidang tanah seluas 217 m2 sebagaimana Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 7615 atas nama Bong Djun Ngian di Jalan Kelapa Sawit III Blok CC/26, Jakarta, dan sebidang tanah seluas 586 m2 sebagaimana SHM Nomor 3675 atas nama Henry Wijaya di Jalan Sanur Elok Nomor 9, Jakarta.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu, Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban mengatakan bidang tanah tersebut merupakan harta kekayaan lain yang disita dalam rangka upaya penyelesaian kewajiban PT PSPI terhadap negara yang hingga saat ini belum dipenuhi sebesar Rp80,59 miliar, sudah termasuk biaya administrasi pengurusan piutang negara sebesar 10 persen.

Berdasarkan putusan Peninjauan Kembali (PK) Nomor 224 PK/PDT/2009 tanggal 30 September 2009, antara lain menyatakan para tergugat telah ingkar janji atau wanprestasi yang merugikan penggugat (Badan Penyehatan Perbankan Nasional/BPPN), serta menghukum para tergugat secara sendiri-sendiri maupun secara tanggung renteng membayar kepada penggugat uang secara tunai.

Tergugat yakni PT PSPI, PT Putra Swadana Perkasa, Trijono Gondokusumo (Direktur Utama PT PSPI), Dwiyanto Gondokusumo (Wakil Direktur Utama PT PSPI), Eddy Yunadi (Direktur PT PSPI), Henry Wijaya (Direktur PT PSPI), serta Murniaty Kartono (Direktur PT PSPI).

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas BLBI sita harta kekayaan lain PT Putra Surya Perkasa Intiutama
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024