Pertarungan sengit antara dua petenis teratas dunia membuat Djokovic -- yang bangkit pada set kedua -- menyelamatkan satu match point sebelum melaju ke match point kelimanya untuk menang 5-7, 7-6(9/ 7), 7-6(7/4).
"Gila, saya tidak tahu apa yang bisa saya katakan," kata juara Grand Slam 23 kali Djokovic, yang diperiksa oleh dokter di awal set kedua karena kepanasan dalam pertarungan yang berlangsung tiga jam 44 menit itu, seperti disiarkan AFP, Senin.
"Sulit untuk dijelaskan. Itu adalah yang terberat yang pernah saya mainkan dalam hidup saya."
"Dari awal hingga akhir, kami berdua melewati titik tertinggi, terendah, poin luar biasa, permainan buruk, heatstroke, serangan balik."
"Secara keseluruhan, ini adalah pertandingan terberat dan paling menarik yang pernah saya ikuti. Pertandingan seperti inilah yang terus saya perjuangkan."
Pertandingan itu adalah babak epik lainnya dari persaingan yang berkembang antara peringkat teratas berusia 20 tahun Alcaraz dan bintang Serbia berusia 36 tahun, yang membalas kekalahannya dari petenis Spanyol itu di final Wimbledon lima set bulan lalu.
Keduanya -- yang telah bergantian menempati peringkat nomor satu tahun ini -- sekarang memiliki level yang sama dengan memegang masing-masing dua kemenangan dalam persaingan head-to-head mereka.
Pertarungan sengit
Djokovic, yang meraih kemenangan ke-39 untuk memperpanjang rekor di level Masters 1000, mengamankan break pertama pada set pembuka, untuk memimpin 4-2.
Namun, beberapa menit kemudian, Alcaraz membalasnya. Dia kemudian mematahkan servis untuk memimpin 6-5, lalu menahan untuk merebut set tersebut sebelum Djokovic meninggalkan lapangan untuk berganti pakaian selama tujuh menit.
Djokovic, yang jelas terpengaruh oleh kondisi panas dan lembab, didatangi oleh pelatih dan dokter pada set kedua.
Dia tertinggal 2-1, dan Alcaraz kemudian memimpin 4-2 dengan drop shot yang tidak bisa disentuh Djokovic.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Djokovic sabet gelar Cincinnati setelah taklukkan Alcaraz