Pusat Studi Arsip Kepresidenan jadi referensi masyarakat dunia

id Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan,Megawati,Sukarno

Pusat Studi Arsip Kepresidenan jadi referensi masyarakat dunia

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri (dua dari kiri), meresmikan Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan di Jakarta Barat, pada Rabu (13/9/2023). (ANTARA/HO-ANRI)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, menyatakan bahwa Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan bisa menjadi pembelajaran dan referensi bagi masyarakat dunia.

Pernyataan ini disampaikan Megawati saat meresmikan dan menandatangani prasasti Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, yang di dalamnya terdapat pameran tetap Presiden pertama RI Ir. Sukarno di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta Barat.

"Pada saat saya berumur 14 tahun, saat menjadi delegasi termuda pada Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) I di Beograd, Eropa, saya diperbolehkan jalan-jalan oleh Bapak (Presiden Sukarno), asalkan tetap memperhatikan pidato yang disampaikan. Arsip tersebut telah ditetapkan UNESCO sebagai Memori Dunia, maka semua masyarakat (di dunia) boleh menggunakan pidato tersebut sebagai pembelajaran,” tutur Megawati dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Selain meresmikan Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Megawati juga memberikan pembinaan ideologi Pancasila setingkat menteri, kepala lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK), pejabat pimpinan tinggi perwakilan kementerian/lembaga, para sekretaris daerah dari 38 provinsi, perwakilan perguruan tinggi negeri, dan partai politik.

Sementara, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto menyampaikan, program Memori Kolektif Bangsa (MKB) dan Memori Dunia atau Memory of the World (MoW) merupakan roh dari program arsip kepresidenan, oleh karena itu, program MKB dan MoW harus terus dikembangkan.

"Di samping program arsip kepresidenan, ANRI juga memiliki program yang sangat terkait dan menjadi roh dari arsip kepresidenan, yaitu program MKB dan MoW. Pengakuan dunia internasional akan prestasi bangsa Indonesia haruslah terus dikembangkan dari berbagai bidang, termasuk dari jalur diplomasi kebudayaan, melalui arsip dan naskah,” ujar Imam.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Megawati: Pusat Studi Kepresidenan jadi referensi masyarakat dunia
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024