Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggunakan strategi door to door dalam menggencarkan program konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik.
"Konversi motor listrik sekarang kami coba door to door, ke BUMN-BUMN, ke kantor-kantor, banyak nih respons, sama ke swasta-swasta," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.
Ia menyatakan untuk 2023 ini, ditargetkan sebanyak 50.000 unit sepeda motor mengikuti program konversi.
"Kami kan punya alokasi 50.000. ini kan kami harapkan paling tidak mendekati angka itu akhir tahun," kata Arifin.
Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, disebutkan target penerima bantuan pemerintah pada 2023 ialah sebanyak 50.000 unit dan tahun depan 150.000 unit dengan besaran bantuan yang diberikan Rp7.000.000 per unit untuk motor konversi.
Selain itu, untuk mendukung program konversi tersebut juga harus didukung dengan infrastruktur dan industri pendukung lainnya.
"Di sisi lain kami harus membina bengkel-bengkel kami supaya mempunyai kualifikasi. Selain juga masalah-masalah perizinan terus kemudian masalah pengujian itu memang mekanismenya bisa dipercepat," tuturnya.
Pelaksanaan konversi sepeda motor merupakan salah satu bentuk pelaksanaan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2020.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KESDM "door to door" gencarkan program konversi motor listrik
Program konversi motor listrik dilakukan via "door to door"
Pengunjung melihat sepeda motor listrik yang dipamerkan di Mataram Mall, Mataram, NTB, Rabu (18/10/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memberikan bantuan subsidi sebesar Rp7 juta per unit untuk konversi sepeda motor listrik berbasis baterai dengan target 50 ribu unit sepeda motor BBM konversi pada tahun ini dan 150 ribu unit pada tahun 2024. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nym.
