Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada tahun 2023 menyalurkan bantuan stimulan untuk Program Jamban Sehat yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada 80 keluarga.
"Stimulan jamban yang diselenggarakan tahun ini melalui Dinas Kesehatan ada 30 unit dari APBD Bantul, dan sebanyak 50 unit dari BKK DIY. Jadi total ada 80 unit stimulan jamban," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Tri Widyantara pada acara Simbolis Penyerahan Stimulan Jamban Sehat di Bantul, Rabu.
Menurut dia, lokasi sasaran dari program jambanisasi ini adalah keluarga kurang mampu yang tersebar di beberapa kecamatan yaitu wilayah Dlingo, Imogiri, Pandak, dan Pajangan.
"Yang terbesar menerima dari total 80 stimulan jamban itu adalah keluarga di Kecamatan Dlingo yaitu dari BKK DIY ada 50 unit, kemudian APBD Bantul ada tiga unit, sehingga ada 53 penerima manfaat yang ada di Dlingo," katanya.
Dia mengatakan keluarga yang menjadi sasaran Program Jamban Sehat tersebut adalah yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang telah diverifikasi dari kelurahan dan juga dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
"Jadi yang menjadi sasaran kami, keluarga keluarga yang belum memiliki jamban dan saat ini masih mengakses dengan menumpang dari keluarga lain atau rumah tangga yang lain, dan juga yang masih memiliki jamban semi permanen," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan program jambanisasi ini sebagai upaya mendukung Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan saat ini sudah ada 68 kelurahan dari total 75 kelurahan yang sudah mendeklarasikan diri sebagai kelurahan STBM.
"Tentunya pencapaian ini akan terus kami lanjutkan, sehingga berharap 75 kelurahan di Bantul semua bisa deklarasi STBM. Salah satu keberlanjutan STBM ini adalah peningkatan kepemilikan jamban sehat, sehingga harapannya setiap rumah tangga memiliki jamban yang sehat," katanya.