Jakarta (ANTARA) - Perusahaan riset publik, IPSOS, menyebutkan bahwa metode berjualan live shopping yang dalam beberapa tahun terakhir diadopsi secara masif oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di ruang digital masih akan tetap jadi primadona untuk 2024.
Direktur Eksekutif IPSOS Indonesia Andi Sukma menyebutkan proyeksi itu dapat terjadi karena live shopping memiliki banyak keunggulan dibanding metode penjualan yang sudah biasa ditemukan di pasar daring.
"Fitur ini masih jadi salah satu primadona bagi para seller, dengan kemudahan yang ditawarkan para UMKM mampu dengan mudah berinteraksi dengan pembeli. Mereka berkomunikasi dan membangun engagement. Itu menjadi salah satu daya tarik yang sukar ditandingi oleh fitur-fitur konvensional," kata Andi dalam diskusi daring yang diadakan IPSOS Indonesia, Senin.
Hal itu juga sejalan dengan temuan IPSOS Indonesia lewat survei yang bertajuk "Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual".
Laporan yang dikerjakan pada periode kuartal ketiga di 2023 itu melibatkan sebanyak ratusan peserta tepatnya 360 pelaku UMKM mulai dari 18-55 tahun baik itu perempuan dan laki-laki yang berasal dari daerah Jabodetabek, Semarang,Surabaya,Medan dan Makassar.
Para UMKM yang disasar harus memenuhi kriteria yaitu berdagang secara daring dan menggunakan fitur live shopping sebagai metode penjualannya.
Setelah ditelusuri dalam survei itu, ditemukan beberapa dampak positif dirasakan pelaku UMKM setelah rutin berjualan daring dengan metode live shopping di antaranya perluasan jangkauan pasar, penghematan biaya promosi, hingga membangun kepercayaan pelanggan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Metode jualan "live shopping" tetap jadi primadona UMKM di 2024