Israel setop operasi berintensitas tinggi di Jalur Gaza

id israel,amerika serikat,penarikan militer,operai intensitas tinggi

Israel setop operasi berintensitas tinggi di Jalur Gaza

Sejumlah warga Palestina memeriksa bangunan yang hancur setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 5 Januari 2024. (ANTARA/Xinhua/Khaled Omar.)

Washington (ANTARA) - Gedung Putih pada Selasa (16/1) menyatakan bahwa keputusan Israel untuk menghentikan operasi darat "berintensitas-tinggi" di Jalur Gaza utara adalah "langkah positif".

"Penarikan pasukan militer secara penuh dari Gaza, kami kira merupakan langkah maju positif, dalam rangka melakukan operasi dengan intensitas yang lebih rendah,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.

"Kami berharap bahwa penarikan pasukan ini dan pengumuman transisi yang telah mereka lakukan akan memungkinkan orang-orang untuk kembali ke Gaza utara dan mengurangi tekanan di selatan, khususnya di sekitar Khan Younis,” lanjutnya.

Kirby mengatakan pemerintahan Biden saat ini sedang menyiapkan peningkatan bantuan kemanusiaan bagi penduduk Gaza "serta membantu mengatur kondisi bagi penduduk untuk kembali ke Gaza utara, di mana PBB berharap dapat melakukan misi penilaian dalam beberapa pekan mendatang.”

Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengumumkan transisi itu pada Senin, mengatakan bahwa militer sekarang akan melakukan apa yang dia gambarkan sebagai operasi berintensitas-rendah di Gaza utara.


Hanya beberapa saat sejak pengumuman oleh Galant, militer Israel melakukan penyerbuan baru ke beberapa wilayah di Jalur Gaza utara pada Selasa.

Menurut wartawan Anadolu, pasukan Israel telah maju ke bagian utara Kota Gaza dan wilayah timur kota Jabalia dan bagian barat Beit Hanoun dan Beit Lahia.

Israel melancarkan serangan meluas di Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober yang disebut menewaskan 1.200 orang, sedangkan ratusan lainnya dibawa ke wilayah kantung pesisir itu untuk disandera.

Sekitar separuh dari sandera itu telah dibebaskan dalam rangkaian pertukaran tahanan dengan Hamas pada November lalu.

Kirby mengatakan Amerika Serikat terlibat "sangat serius, dan dalam "pembahasan intensif" di Qatar untuk dapat membebaskan sandera yang masih ditawan.

"Kami berharap ini dapat berhasil, dan segera, karena masih ada sekitar 140 sandera yang ditawan," jelas Kirby.

Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AS sambut positif langkah Israel hentikan operasi berintensitas tinggi
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024