Pimpinan Ma'had Aly berkumpul bahas rekognisi-digitalisasi

id Ma'had aly, pesantren, kemenag

Pimpinan Ma'had Aly berkumpul bahas rekognisi-digitalisasi

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama M. Ali Ramdhani dalam forum pertemuan pemimpin lembaga pendidikan tinggi pesantren, di Surabaya. (ANTARA/HO-Kemenag)

Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Agama menggelar forum pertemuan pemimpin lembaga pendidikan tinggi pesantren atau Mudir Ma’had Aly di Surabaya, 25-27 Januari 2024, membahas rekognisi lulusan, kurikulum, digitalisasi, hingga rencana pengaplikasian kitab kuning digital.
 
"Saya yakin Ma’had Aly akan menapaki kejayaannya ketika ia mampu beradaptasi dengan dinamika peraturan perundang-undangan yang ada," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
 
 
Dhani menyatakan, lembaga pendidikan pesantren, termasuk Ma’had Aly, telah melahirkan ulama-ulama besar. Para alumni pesantren telah berkiprah di banyak sektor, baik formal maupun non-formal.
 
Namun, kata dia, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan berkaitan dengan lulusan lembaga pendidikan pesantren, yaitu rekognisi atau pengakuan.
 
"Atas dasar itu, Kemenag terus berupaya untuk mendorong rekognisi alumni pesantren. Salah satunya memberikan fasilitasi kepada para santri melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB)," katanya.
 
Saat ini, alumni pendidikan diniyah formal (PDF), melalui skema PBSB bisa kuliah di perguruan tinggi negeri. Mereka juga dapat mengambil jurusan seperti ilmu kedokteran, akuntansi, dan hubungan internasional.
 
  
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag kumpulkan pimpinan Ma'had Aly bahas rekognisi dan digitalisasi
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024