Jakarta (ANTARA) - Sarah Chepchirchir menjadi atlet Kenya terkini yang terkena sanksi doping ketika atlet maraton putri itu dilarang tampil selama delapan tahun pada Rabu setelah dinyatakan positif menggunakan obat terlarang untuk kedua kalinya.
Unit Integritas Atletik (AIU) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa juara lomba lari maraton Tokyo 2017 berusia 39 tahun itu dinyatakan positif testosteron dalam sampelnya setelah finis kedua di Chonburi Marathon di Thailand November lalu.
Chepchirchir gagal menanggapi tuduhan tersebut sebelum batas waktu yang ditetapkan AIU sebagai pengakuan bahwa dia telah melanggar aturan doping.
Dia juga gagal merespons ketika tenggat waktu ditetapkan untuk menguji sampel B-nya.
AIU dengan keputusan ini menegaskan Konsekuensi Pelanggaran Peraturan Anti-Doping kedua yang dilakukan atlet sebagai berikut: jangka waktu ketidaklayakan selama delapan tahun terhitung sejak 22 Desember 2023 sampai dengan tanggal 21 Desember 2031.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Juara Tokyo Marathon 2017 asal Kenya diskors 8 tahun karena doping
Berita Lainnya
Pelari Odekta Naibaho miliki kesempatan ke Olimpiade Paris 2024
Kamis, 29 Februari 2024 5:44 Wib
Indonesia International Marathon digelar di Bali 26 Juni
Rabu, 1 Juni 2022 0:47 Wib
Ajang maraton dorong sektor pariwisata
Selasa, 11 Januari 2022 5:28 Wib
Agus Prayogo dan Odekta Naibaho menjuarai Borobudur Marathon 2021
Sabtu, 27 November 2021 15:39 Wib
Pelaku bom Maraton Boston menangkan banding atas hukuman mati
Sabtu, 1 Agustus 2020 13:11 Wib
Facebook Gaming merilis fitur Turnamen dan Maraton Livestream
Jumat, 8 Mei 2020 20:13 Wib
Kipchoge catatkan sejarah baru lari marathon
Minggu, 13 Oktober 2019 4:57 Wib
Pelari maraton Jepang meninggal saat ikuti lomba maraton di Bali
Minggu, 8 September 2019 20:59 Wib