Jakarta (ANTARA) - Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPPR) Kemenkeu Deni Ridwan menyampaikan bahwa pemesanan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel seri 025 (ORI025) telah menembus Rp10,87 triliun per Kamis malam sejak penawaran dibuka pada 29 Januari 2024.
"Yang sudah order, yang sudah komplit, artinya (investor) sudah bayar atau completed order itu sekitar Rp10,87 triliun," kata Deni saat dijumpai wartawan di Jakarta pada Kamis malam.
Dari total pemesanan tersebut, investor ORI025 dengan tenor 3 tahun (ORI025T3) mendominasi berjumlah 28.949 investor dengan nilai mencapai Rp8,629 triliun. Sementara ORI025 dengan tenor 6 tahun (ORI025T6) mencapai Rp2,27 triliun yang dihimpun dari 8.422 investor.
Deni mengatakan, ORI dengan tenor 3 tahun selama ini selalu menjadi favorit investor dibanding tenor 6 tahun. Hal itu mengingat profil investor ORI dengan tenor 6 tahun biasanya termasuk dalam kategori investor yang sudah lebih memahami dinamika investasi.
Menurut Deni, pemesanan SBN Ritel pada awal tahun ini cenderung melambat dibandingkan awal tahun lalu. Hal itu terjadi karena terdapat sejumlah faktor, termasuk adanya libur panjang Imlek dan Isra Mi'raj serta libur pada hari pemungutan suara Pemilu.
"Ada libur panjang Imlek, lalu ada pemilu. Mungkin itu juga salah satu yang menyebabkan investor banyak yang masih wait and see," ujar dia.
Meski begitu, Deni optimis terjadi peningkatan pemesanan SBN Ritel setelah pemilu. Dia memperkirakan pemesanan ORI025 hingga periode penutupan pada 22 Februari 2024 bisa mencapai Rp15-20 triliun.