BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal

id pangan lokal,brin ,perubahan iklim,krisis pangan,sukun gunung kidul,pisang sulawesi,pisang goroho,diversifikasi pangan

BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal

Ilustrasi tempe sebagai bahan pangan lokal (ANTARA/Pexels)

Jakarta (ANTARA) - BRIN menyebutkan optimalisasi pangan lokal dapat mengatasi krisis pangan akibat perubahan iklim yang telah berdampak terhadap kegiatan-kegiatan pertanian di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
 
Kepala Pusat Riset Kependudukan BRIN Nawawi mengatakan wilayah pesisir Pantai Utara (Pantura) di Pulau Jawa yang dulu terkenal sebagai lumbung padi kini mulai hancur dan hilang karena intrusi air laut yang timbul akibat penurunan tanah dan peningkatan muka air laut.
 
"Kita bisa beranjak dari pertanian beras ke pertanian pangan lokal, yang itu tentunya sangat potensial untuk dikembangkan," ujarnya dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.
 
Nawawi menerangkan pada era sebelumnya penduduk diseragamkan dengan kebijakan beras. Ketika penduduk kian ketergantungan terhadap beras, perubahan iklim mengancam lumbung-lumbung pangan memicu kelangkaan beras.
 
Sebagai negara tropis dengan matahari bersinar sepanjang tahun dan zona cincin api yang subur, kata dia, Indonesia memiliki berbagai pengetahuan lokal dalam mengolah sumber pangan yang adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan.
 
 
"Secara iklim, kondisi lahan, dan lainnya (pangan lokal) bisa dioptimalkan, sehingga kelangkaan pangan diharapkan nanti bisa ditutup oleh adanya pemanfaatan dari pangan lokal yang saat ini masih dipandang sebelah mata," kata Nawawi.
  
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN: Optimalkan pangan lokal guna atasi krisis pangan akibat iklim
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024