Beijing (ANTARA) - Pemerintah China berharap agar Korea Utara dapat melanjutkan dialog dengan Korea Selatan guna mencegah konfrontasi lanjutan di semenanjung Korea.
"Sangat penting untuk menghentikan aksi penangkalan serangan militer (deterrence) agar keluar dari konfrontasi. Caranya adalah dengan melanjutkan dialog dan negosiasi, mengatasi masalah keamanan semua pihak terutama pihak Korea Utara dan mendorong penyelesaian politik atas masalah Semenanjung Korea," kata Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam konferensi pers soal "Kebijakan diplomasi dan hubungan luar negeri China" di Beijing, China pada Kamis.
Posisi China, dalam masalah Semenanjung Korea, menurut Wang Yi, konsisten dan fokus untuk upaya mencapai perdamaian dan stabilitas jangka panjang di kawasan Semenanjung Korea.
"Saat ini, situasi di Semenanjung Korea menjadi semakin tegang, dan hal ini tidak kami inginkan. Dunia sudah cukup ricuh dan tidak boleh ada tambahan perang di Semenanjung Korea," tambah Wang Yi.
Wang Yi menyebut siapapun yang ingin memanfaatkan isu Semenanjung Korea untuk mengembalikan konfrontasi seperti pada masa Perang Dingin harus memikul tanggung jawab sejarah dan siapapun yang ingin merusak perdamaian dan stabilitas regional akan menanggung akibat yang sangat besar.
"Akar permasalahan Semenanjung Korea yang berlarut-larut jelas yaitu sisa-sisa Perang Dingin masih ada, tidak pernah ada mekanisme perdamaian yang dibangun dan tidak ada solusi mendasar terhadap masalah keamanan tersebut," ungkap Wang Yi.
Menlu Wang mengatakan solusi untuk Semenanjung Korea sudah tersedia yaitu gagasan "dual track progress" dan prinsip "phased and synchronized" yang diusulkan China.
Terbaru, Korea Utara diketahui menembakkan sekitar 200 peluru artileri ke perairan lepas pantai baratnya pada Januari 2024. Hal itu menyebabkan pemerintah Korea Selatan meminta penduduk Pulau Baengnyeong dan Pulau Yeonpyeong diperintahkan untuk mengungsi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China harap kelanjutan dialog Korut-Korsel demi cegah konfrontasi