Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Umar Hadi menyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih terus mengupayakan untuk mencari pasar alternatif sebagai tujuan ekspor kelapa sawit Indonesia.
Saat ini, Kemenlu tengah berupaya menyasar wilayah-wilayah potensial seperti Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, serta Amerika Latin.
"Kita dari Kemenlu terus mencari pasar-pasar alternatif terutama di kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika dan. Amerika Latin. Itu nanti pasar baru kita," kata Umar saat Rapat Koordinasi Nasional Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2019-2024 di Jakarta, Kamis.
Menurut Umar, kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR) menjadi penyebab utama terhambatnya perdagangan komoditas kelapa sawit di wilayah Eropa.
Disamping itu, alotnya proses Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) menjadi faktor lain yang turut menghambat ekspor kelapa sawit ke Eropa.
Oleh karena itu, dia belum optimistis mengenai kembalinya pasar Eropa untuk komoditas sawit Indonesia.
"Prospek dalam perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa indonesia, IEU-CEPA untuk komoditi sawit masih agak berliku-liku jalannya. Jadi belum bisa memberikan optimisme," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Dirjen PPI Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono menyampaikan Indonesia masih memperjuangkan kesepakatan soal pertanian, perdagangan hingga manufaktur dalam putaran ke-17 perundingan IEU-CEPA.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenlu terus upayakan cari pasar alternatif untuk komoditas sawit RI
Berita Lainnya
Airlangga Hartarto: EUDR ditolak kelompok bipartisan AS
Kamis, 25 April 2024 7:26 Wib
Presiden Jokowi-Gibran masuk keluarga Partai Golkar
Rabu, 24 April 2024 15:18 Wib
Airlangga sebut Jokowi milik bangsa dan semua partai di Indonesia
Rabu, 24 April 2024 14:15 Wib
Pemerintah yakin ekonomi RI tetap tumbuh lima persen
Selasa, 23 April 2024 5:26 Wib
Pelemahan rupiah di Indonesia lebih baik ketimbang negara lain
Selasa, 23 April 2024 0:55 Wib
Airlangga Hartarto kaji ulang BLT Mitigasi Risiko Pangan
Selasa, 23 April 2024 0:18 Wib
Pemerintah Indonesia menjaga investasi dampak konflik Iran-Israel
Rabu, 17 April 2024 6:19 Wib
Airlangga Hartarto optimistis menang aklamasi di Munas Golkar
Rabu, 17 April 2024 5:52 Wib