Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti menilai bahwa keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuannya menjadi 6,25 persen merupakan pilihan kebijakan yang paling aman.
“Bank Indonesia tidak punya banyak pilihan instrumen moneter lain untuk mengendalikan nilai tukar rupiah yang terus terdepresiasi sehingga yang paling aman adalah menaikkan tingkat suku bunga,” ujar Esther Sri Astuti saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Selain meredam depresiasi nilai tukar rupiah, Ia menyatakan bahwa kebijakan tersebut juga bertujuan untuk menahan arus modal keluar dari Indonesia.
Meskipun begitu, ia menyoroti adanya efek samping dari keputusan bank sentral Indonesia tersebut terhadap sektor riil.
Esther menuturkan bahwa kenaikan suku bunga berpotensi memberatkan pelaku usaha yang memiliki pinjaman di bank sehingga ada kemungkinan menimbulkan kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: INDEF nilai kenaikan suku bunga pilihan kebijakan yang paling aman