Anggota DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai perlu adanya usaha dan kesungguhan untuk menciptakan "Presidential Club" sesuai niat Presiden terpilih dari Pemilu 2024, Prabowo Subianto, yang bakal mengumpulkan semua Presiden Republik Indonesia terdahulu.
Dia mengatakan bahwa pertemuan politik selalu penting dan perlu dilaksanakan, baik secara formal dan juga secara informal. Menurutnya, agenda itu pun dilaksanakan kapanpun sesuai dengan jadwal dan agenda yang ada.
"Kalau ada silaturahmi, pasti ada tukar pikiran, ada diskusi, ada kritik dan evaluasi, ada masukan untuk perbaikan. Semua itu tentu baik bagi pemerintah yang sedang menjalankan amanah," kata Saleh dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Namun, dia mengatakan bahwa para presiden terdahulu adalah politisi-politisi hebat, sehingga dia pun menilai upaya tersebut tidak mudah untuk dijalankan, mengingat para presiden terdahulu itu memiliki kesibukan dan agenda kebangsaan masing-masing.
"Semua orang bisa membaca posisi ideologis dan sosial politik semua mantan presiden kita. Kalau mau jujur, di antara mereka kadang ada persoalan komunikasi yang selama ini terkesan terputus," kata Saleh.
Berdasarkan pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024, menurut dia, sudah bisa terlihat adanya perbedaan lingkup pemikiran dalam membangun Indonesia karena ada yang ingin perubahan, ada yang ingin keberlanjutan dan penyempurnaan, serta ada yang ingin perubahan dan perbaikan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota DPR: Perlu kesungguhan untuk ciptakan "Presidential Club" Dia mengatakan bahwa pertemuan politik selalu penting dan perlu dilaksanakan, baik secara formal dan juga secara informal. Menurutnya, agenda itu pun dilaksanakan kapanpun sesuai dengan jadwal dan agenda yang ada.
"Kalau ada silaturahmi, pasti ada tukar pikiran, ada diskusi, ada kritik dan evaluasi, ada masukan untuk perbaikan. Semua itu tentu baik bagi pemerintah yang sedang menjalankan amanah," kata Saleh dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Namun, dia mengatakan bahwa para presiden terdahulu adalah politisi-politisi hebat, sehingga dia pun menilai upaya tersebut tidak mudah untuk dijalankan, mengingat para presiden terdahulu itu memiliki kesibukan dan agenda kebangsaan masing-masing.
"Semua orang bisa membaca posisi ideologis dan sosial politik semua mantan presiden kita. Kalau mau jujur, di antara mereka kadang ada persoalan komunikasi yang selama ini terkesan terputus," kata Saleh.
Berdasarkan pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024, menurut dia, sudah bisa terlihat adanya perbedaan lingkup pemikiran dalam membangun Indonesia karena ada yang ingin perubahan, ada yang ingin keberlanjutan dan penyempurnaan, serta ada yang ingin perubahan dan perbaikan.