Jakarta (ANTARA) -
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono mengatakan aset asuransi dan reasuransi syariah tumbuh 5,83 persen dengan total aset mencapai Rp45,10 triliun pada Maret 2024.
"Asuransi syariah memiliki prospek besar di Indonesia, berdasarkan data Maret 2024 aset asuransi dan reasuransi syariah secara CAGR naik 5,83 persen dengan total aset pada Maret 2024 sebesar Rp45,10 triliun," kata Ogi di Jakarta, Selasa.
CAGR merupakan singkatan dari compounded annual growth rate, yakni tingkat pertumbuhan per tahun selama rentang periode waktu tertentu.
Di sisi premi, secara CAGR naik 14,98 persen dengan total premi pada Maret 2024 sebesar Rp7,02 triliun.
Ogi menuturkan upaya pengembangan asuransi syariah dan asuransi konvensional dilakukan secara beriringan dengan tetap memperhatikan perbedaan karakteristik yang melekat pada masing-masing jenis industri.
"Dengan populasi Muslim di Indonesia yang besar dan meningkatnya permintaan akan produk keuangan yang sesuai syariah, OJK terus mendorong perusahaan asuransi syariah dan unit usaha syariah untuk terus mengembangkan fitur produk berbasis syariah dan tidak hanya mengganti “baju” produk konvensional dan memberi label “syariah”," ujarnya.
Secara keseluruhan, aset industri asuransi mencapai Rp1.128,86 triliun atau naik 2,49 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dengan peningkatan tertinggi berasal dari peningkatan aset asuransi komersial yaitu 3,04 persen.
Untuk kinerja pendapatan premi, pada sektor asuransi komersial terdapat peningkatan 11,80 persen (yoy) sedangkan sektor asuransi non komersial terdapat peningkatan 6,22 persen pada periode per Maret 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul:
OJK: Total aset asuransi dan reasuransi syariah capai Rp45,10 triliun