BRIN: Riset sel punca kembangkan kesehatan di RI

id sel punca,BRIN,stem cell,riset kesehatan,teknologi kesehatan,pengobatan penyakit

BRIN: Riset sel punca kembangkan kesehatan di RI

Ilustrasi: pengobatan untuk penyakit otak. (ANTARA/Pexels/Anna Shvets)

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong seluruh pihak untuk melakukan berbagai riset soal sel punca atau stem cell guna mengembangkan pengetahuan teknologi kesehatan di Indonesia.

Dorongan tersebut diwujudkan dengan pemberian insentif, pendanaan, dan memfasilitasi dengan regulasi yang mendukung inovasi teknologi dalam rangka kemandirian bahan baku, baik untuk diagnosa penyakit, alat kesehatan, vaksin, dan obat, sebagai salah satu fokus riset dalam Prioritas Riset Nasiomal (PRN) 2020-2024.

"PRN 2020-2024 diarahkan terutama untuk mendukung agenda prioritas Nawa Cita ketiga yaitu 'meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing, yang dititikberatkan pada pemenuhan layanan dasar, misalnya pemerataan layanan pendidikan berkualitas dan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta," kata Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN Indi Dharmayanti melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Indi mengungkapkan saat ini perkembangan teknologi sel punca dan turunannya dilaporkan telah memberikan dampak signifikan pengobatan yang baik untuk berbagai penyakit regeneratif.



Ia menjelaskan terapi sel punca dilakukan dengan melibatkan transplantasi sel manusia untuk menggantikan atau memperbaiki jaringan yang rusak dan memodulasi mekanisme yang mendasari permulaan dan perkembangan penyakit dalam tubuh.

Saat ini, lanjut Indi, teknologi pengobatan dengan sel punca melalui rekayasa jaringan, yang dibarengi dengan kemajuan dalam teknologi gen editing telah mendukung remodeling sel punca secara ex vivo, yang ditumbuhkan menjadi organoid 3D dan struktur jaringan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN dorong riset sel punca guna kembangkan teknologi kesehatan RI
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024