Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan masih sedikit pelaku industri kecil menengah (IKM) dalam negeri yang memanfaatkan fasilitas restrukturisasi kredit yang diberikan oleh perbankan, mengingat persyaratan untuk mendapatkan pinjaman masih cukup sulit.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Selasa mengatakan restrukturisasi kredit yang salah satunya diajukan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), masih kurang optimal pemanfaatannya bagi pelaku IKM. Hal itu karena salah satu persyaratannya yakni belum atau tidak sedang menerima kredit perbankan yang bersifat usaha (komersial).
"Memang ada KUR, tapi persyaratannya ditujukan untuk yang belum pernah memanfaatkan pinjaman. IKM kita pasti sudah mengenal bank," ujarnya.
Reni menjelaskan dari postur KUR yang tersalurkan selama ini, mayoritas dimanfaatkan oleh petani dan nelayan, sedangkan pelaku industri manufaktur baru 19 persen.
Oleh karena itu pihaknya ingin program restrukturisasi kredit yang dijalankan bisa lebih memberikan kemudahan bagi pelaku IKM, sehingga pemajuan industri domestik bisa lebih optimal.
"Kita ingin dilanjutkan, tapi disesuaikan dengan jenis usaha. Misal cukup Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai garansi atau bunganya dikecilin lagi supaya manfaatnya lebih terasa," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenperin: Masih sedikit IKM yang manfaatkan restrukturisasi kredit
Berita Lainnya
Menkominfo sebut kebijakan afirmasi dukung industri pusat data
Kamis, 12 September 2024 12:01 Wib
Gim Indonesia gaet transaksi Rp1,8 triliun di Jerman
Selasa, 3 September 2024 11:14 Wib
GIK UGM dan Fitness Professional Academy gelar "Inovasi Pendidikan Kebugaran untuk Industri Wellness"
Minggu, 1 September 2024 3:53 Wib
Pemerintah: LSF kerek kualitas industri film Indonesia
Kamis, 29 Agustus 2024 13:03 Wib
Industri manufaktur Indonesia menyerap 18,82 juta pekerja
Rabu, 28 Agustus 2024 6:16 Wib
Pemkab: Sektor industri kreatif Bantul topang pertumbuhan ekonomi
Jumat, 23 Agustus 2024 19:59 Wib
PT PAL Indonesia produksi alutsista TNI melalui dua kapal perang
Jumat, 23 Agustus 2024 18:08 Wib
Motor listrik menjadi "low hanging fruit" industri EV Indonesia
Jumat, 23 Agustus 2024 14:42 Wib