Bantul meningkatkan tekad membangun wilayah agar masyarakat sejahtera

id Pemkab Bantul ,Paguyuban Dukuh ,Pembangunan wilayah

Bantul meningkatkan tekad membangun wilayah agar masyarakat sejahtera

Musyawarah Daerah Paguyuban Dukuh Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa (20/8/2024). ANTARA/HO-Kominfo Pemkab Bantul

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Paguyuban Dukuh Bantul meningkatkan tekad bersama untuk membangun wilayah menjadi semakin maju agar dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat kelurahan.

"Mari kita berkomitmen untuk membangun wilayah kita menjadi wilayah yang maju agar masyarakat sejahtera. Apalagi para dukuh yang dekat dengan masyarakat, hafal karakter masyarakat masing-masing. Memang tidak mudah, tapi mari kita upayakan bersama," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat membuka Musyawarah Daerah Paguyuban Dukuh di Bantul, Selasa.

Bupati mengatakan, apalagi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kabupaten Bantul pada 2023 mencapai sebesar 11,04 persen.

Meski angka kemiskinan tersebut turun dibanding dengan tahun 2022, namun Pemerintah Kabupaten Bantul masih menganggap kemiskinan sebagai pekerjaan rumah atau 'PR' yang harus digarap serius.

Abdul Halim mengatakan, indikator majunya sebuah desa atau kelurahan tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur yang bagus, melainkan lebih kepada mengangkat harkat martabat kemanusiaan warganya yang akhirnya berdampak pada penurunan kemiskinan.

"Indikator maju itu jangan dilihat dari infrastruktur saja. Jalan mulus, irigasi bagus, itu hanya bagian kecil. Utamanya, kita harus bisa menurunkan kemiskinan. Dan memang di Bantul sudah turun menjadi 11,04 persen, tapi harus dikejar lagi dengan cara mengangkat harkat martabat masyarakat," katanya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, ciri kesejahteraan bisa dilihat dari warga yang mandiri dalam mencukupi kebutuhan dasar hidup, baik dari sandang, pangan dan papan.

Oleh karena itu, Bupati Halim juga mengimbau agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bantul lebih banyak digunakan untuk urusan kesejahteraan.

Bupati mengatakan, kemudian untuk mengatasi kemiskinan, selama ini Pemkab menerapkan dua strategi, pertama melalui bantuan-bantuan sosial untuk mengurangi beban konsumsi warga. Yang kedua, dengan pemberdayaan atau peningkatan pendapatan warga.

Namun, kata dia, salah satu faktor yang juga dapat menurunkan angka kemiskinan adalah ketersediaan lapangan kerja dan serapan tenaga kerja, karena itu Bantul gencar menggaet investor, agar tertarik membuka usaha sehingga semakin terbuka lebar lapangan pekerjaan.