Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Abdul Halim Muslih mengajak semua masyarakat di kabupaten ini untuk terus melestarikan kebudayaan di tengah gempuran budaya modern sekarang ini.
"Kebudayaan membawa kita pada ketenteraman dan kesejahteraan di tengah masyarakat DIY. Maka mari kita terus lestarikan budaya-budaya ini meski di tengah gempuran budaya modern dari seluruh dunia," katanya pada acara Gelar Budaya dan UMKM di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, setelah Undang-Undang tentang Keistimewaan DIY disahkan, telah terjadi perubahan yang signifikan pada kehidupan masyarakat di wilayah provinsi DIY, termasuk di Kabupaten Bantul.
"Telah terjadi kebangkitan seni dan tradisi, sehingga Gubernur DIY menyerukan agar terus konsisten dalam melestarikan budaya adiluhung yang selama 12 tahun telah membawa manfaat bagi masyarakat, baik dalam pelestarian kebudayaan maupun peningkatan kesejahteraan," katanya.
Gelar Budaya dan UMKM dalam rangka peringatan 12 Tahun UU Keistimewaan DIY tersebut dimeriahkan dengan kegiatan Senam Istimewa dan pentas ketoprak yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat daerah ini.
"Ini dapat memperkuat rasa bangga masyarakat DIY, khususnya Bantul atas keistimewaan yang telah berjalan selama 12 tahun dan memberikan dorongan untuk terus mengoptimalkan potensi daerah, baik aspek kebudayaan maupun ekonomi," katanya.
Gelar Budaya yang menampilkan tari-tarian tradisional dari beberapa sanggar seni, musik gamelan, hingga kesenian jatilan yang melibatkan masyarakat itu juga menjadi simbol kuatnya budaya tradisional Yogyakarta yang tetap lestari di tengah budaya modern.
Selain gelar budaya, acara juga diisi dengan pameran produk UMKM yang menampilkan berbagai produk-produk lokal seperti kerajinan tangan, batik, dan makanan tradisional setempat.
Ia berharap, pameran UMKM tersebut dapat menjadi salah satu langkah penting untuk mendukung perekonomian lokal dan memperkenalkan produk-produk kreatif masyarakat kepada publik yang lebih luas.