Kwarcab Sleman menggelar Perkemahan Wirakarya X Semangat Berkarya Nyata
Sleman (ANTARA) - Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sleman Dewan Kerja Cabang Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar kegiatan Perkemahan Wirakarya (PW) X pada Kamis (19/9) hingga Minggu (22/9) di Kampung Pramuka Desa Wisata Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
"Acara ini diikuti oleh 68 peserta dari perwakilan Kwartir Ranting (Kapanewon/Kecamatan) se-Kwarcab Sleman, anggota Pramuka Peduli, dan satuan karya (saka) dengan jargon Semangat Berkarya Nyata," kata Ketua Kwarcab Pramuka Sleman Ery Widaryana di Sleman, Minggu.
Menurut dia, Perkemahan Wirakarya merupakan perkemahan pembangunan dan pengabdian masyarakat. Fokus pada aktivitas fisik di hari pertama dan kedua.
"Peserta telah terlibat dalam pembuatan Monumen Penanda Kampung Pramuka Bromonilan, penataan fisik (pembangunan bronjong dan saluran air) guna pelestarian Sendang Kasunyatan, dan bakti lingkungan bumi perkemahan," katanya.
Ia mengatakan, hari ketiga menjadi puncak acara dengan pasar rakyat yang diadakan bekerja sama dengan Jaringan Masyarakat Budaya Nusantara (JMBN), Kinarya Anak Bangsa, Kerabat Wiradhirat Saha, dan Rosse Bambu dalam rangka peringatan Hari Bambu Internasional 2024.
"Beragam kegiatan termasuk lomba mewarnai dan menggambar untuk 100 anak-anak tingkat TK dan SD sederajat, kegiatan pengetahuan berupa aneka workshop, yaitu workshop anyaman bambu, workshop wayang suket, dan workshop survival," katanya.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Grup Angklung Werdapalupi dari Kota Gede Yogyakarta, prosesi Umbul Donga Kepyakan Sendang Kasunyatan oleh Lembaga Kebudayaan Jawa Sekar Pangawikan, serta pertunjukan seni tari dari Bromonilan, seperti Tari Caping Ayu dan Tari Angguk Jos. Selain itu, ada pertunjukan Wayang Milenium Ki Mujar Sangkerta yang mengusung tema kekinian.
"Pada puncak kegiatan tersebut juga digelar gerai UMKM dari Kapanewon Kalasan yang bertujuan mendukung ekonomi lokal dan memperkenalkan produk-produk unggulan daerah," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan ditutup dengan upacara pada Minggu (22/9) yang diharapkan dapat memberikan refleksi atas semua pengalaman yang telah dilalui selama perkemahan.
"Dengan Perkemahan Wirakarya Ke-X ini diharapkan semangat gotong royong, kepedulian terhadap lingkungan, dan persaudaraan antaranggota Pramuka di Sleman semakin meningkat. Dengan semangat Berkarya Nyata, diharapkan setiap peserta dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat," katanya.
"Acara ini diikuti oleh 68 peserta dari perwakilan Kwartir Ranting (Kapanewon/Kecamatan) se-Kwarcab Sleman, anggota Pramuka Peduli, dan satuan karya (saka) dengan jargon Semangat Berkarya Nyata," kata Ketua Kwarcab Pramuka Sleman Ery Widaryana di Sleman, Minggu.
Menurut dia, Perkemahan Wirakarya merupakan perkemahan pembangunan dan pengabdian masyarakat. Fokus pada aktivitas fisik di hari pertama dan kedua.
"Peserta telah terlibat dalam pembuatan Monumen Penanda Kampung Pramuka Bromonilan, penataan fisik (pembangunan bronjong dan saluran air) guna pelestarian Sendang Kasunyatan, dan bakti lingkungan bumi perkemahan," katanya.
Ia mengatakan, hari ketiga menjadi puncak acara dengan pasar rakyat yang diadakan bekerja sama dengan Jaringan Masyarakat Budaya Nusantara (JMBN), Kinarya Anak Bangsa, Kerabat Wiradhirat Saha, dan Rosse Bambu dalam rangka peringatan Hari Bambu Internasional 2024.
"Beragam kegiatan termasuk lomba mewarnai dan menggambar untuk 100 anak-anak tingkat TK dan SD sederajat, kegiatan pengetahuan berupa aneka workshop, yaitu workshop anyaman bambu, workshop wayang suket, dan workshop survival," katanya.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Grup Angklung Werdapalupi dari Kota Gede Yogyakarta, prosesi Umbul Donga Kepyakan Sendang Kasunyatan oleh Lembaga Kebudayaan Jawa Sekar Pangawikan, serta pertunjukan seni tari dari Bromonilan, seperti Tari Caping Ayu dan Tari Angguk Jos. Selain itu, ada pertunjukan Wayang Milenium Ki Mujar Sangkerta yang mengusung tema kekinian.
"Pada puncak kegiatan tersebut juga digelar gerai UMKM dari Kapanewon Kalasan yang bertujuan mendukung ekonomi lokal dan memperkenalkan produk-produk unggulan daerah," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan ditutup dengan upacara pada Minggu (22/9) yang diharapkan dapat memberikan refleksi atas semua pengalaman yang telah dilalui selama perkemahan.
"Dengan Perkemahan Wirakarya Ke-X ini diharapkan semangat gotong royong, kepedulian terhadap lingkungan, dan persaudaraan antaranggota Pramuka di Sleman semakin meningkat. Dengan semangat Berkarya Nyata, diharapkan setiap peserta dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat," katanya.