Jakarta (ANTARA) - Platform periklanan global MGID mengumumkan peluncuran MGID+, sebuah solusi satu untuk semua (all-in-one) bagi penerbit premium yang mencari solusi di luar monetisasi di saat web terbuka mengalami perubahan pesat.
MGID+ menghadirkan alat monetisasi, akuisisi pemirsa, dan keterlibatan pemirsa dalam satu rangkaian yang dilengkapi dengan data real-time mencakup kinerja iklan, situs web, dan konten.
"Kami telah bekerja sama dengan ratusan penerbit untuk mengembangkan solusi unik ini dan bangga atas ketepatan dalam mengatasi masalah inti yang dihadapi oleh mitra penerbit digital kami," kata CEO MGID Sergii Denysenko dalam rilis pers, Jumat.
Melalui diskusi dengan ratusan penerbit, MGID mengidentifikasi bahwa penciptaan sumber pendapatan berkelanjutan merupakan tantangan utama yang dihadapi penerbit saat ini.
Selain itu, ditemukan bahwa penerbit semakin terpengaruh oleh persaingan ketat dengan platform sosial, kepatuhan terhadap regulasi privasi data, dan pembaruan teknologi yang kompleks.
MGID+ dikembangkan secara khusus untuk mengatasi tantangan ini dengan memanfaatkan berbagai alat yang memberdayakan penerbit untuk tiga hal.
Pertama, mempertahankan pendapatan. Mempertahankan pendapatan iklan yang berkelanjutan bisa menjadi tantangan bagi semua penerbit.
Berdasarkan hal ini, MGID telah mengintegrasikan sumber permintaan baru ke dalam tumpukannya, memperluas lebih dari sekadar iklan native untuk mencakup permintaan Google, tampilan terprogram, dan video.
Alat "Campaign Studio" menangani tantangan ini dengan memfasilitasi peluncuran kampanye native langsung dari pembeli tanpa vendor pihak ketiga, memberi penerbit kontrol penuh atas iklan mereka.
Terakhir, "Contextual Intelligence" yang sejalan dengan pemirsa dan didefinisikan oleh penjual (Seller-Defined Audience) menyediakan penargetan tanpa cookie yang efektif tanpa mengorbankan eksklusivitas data pemirsa dan kekayaan intelektual.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MGID luncurkan solusi satu untuk semua bagi penerbit premium
Berita Lainnya
Masyarakat jangan permisif soal pelanggaran hak cipta di Indonesia
Rabu, 24 April 2024 5:21 Wib
Naskah Perpres "Publisher Rights" sudah final
Kamis, 23 November 2023 22:23 Wib
ONErpm dukung pengembangan musisi Indonesia
Rabu, 8 November 2023 6:55 Wib
BPP : penerbit universitas perlu lakukan penguatan SDM
Selasa, 31 Maret 2015 22:34 Wib
Penerbit tak perlu khawatir kurikulum baru
Jumat, 9 November 2012 20:43 Wib
BBY beri penghargaan kepada penerbit dan penulis
Jumat, 19 Oktober 2012 22:50 Wib